Ganjar Ceramah di Masjid UGM, Jemaah Bentangkan Spanduk 'Save Wadas'
- Istimewa/Cahyo Edi
VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat mengisi ceramah saat salat tarawih di masjid kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, saat jadi penceramah, Ganjar disambut dengan spanduk dukungan untuk warga Wadas yang menolak lahannya dijadikan lokasi tambang batu andesit.
Selah satu spanduk bertuliskan 'Save Wadas' dibentangkan beberapa jamaah di dalam masjid UGM. Pun, bentangan spanduk tak hanya ada di dalam masjid.Â
Di luar area masjid, ada juga spanduk berisi penolakan penambangan andesit di Wadas turut dibentangkan. Spanduk tersebut bertulis 'Kelestarian Alam Bagian dari Iman'.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Memohon Maaf dan Minta Polisi Bebaskan Warga Wadas
Menanggapi jemaah yang membentangkan spanduk dukungan terhadap warga Wadas, Ganjar pun angkat bicara. Saat itu, dia justru minta spanduk yang sempat diturunkan untuk dinaikkan kembali.
Ganjar mengklaim dirinya mengapresiasi pembentangan spanduk tersebut. Bagi dia, pembentangan spanduk sebagai penolakan terhadap rencana penambangan di Wadas merupakan bagian proses demokrasi.
"Ada yang bawa spanduk. Mungkin mau menuliskan, diangkat juga saya tidak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik. Diangkat aja mas nggak papa. Ini bagian dari salat tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah demokrasi," ujar Ganjar disambut tepuk tangan jamaah.
Ganjar mengungkapkan dirinya tak ambil pusing dengan adanya spanduk saat sedang berceramah di Masjid UGM. Ganjar justru mengapresiasi adanya spanduk penolakan tambang di Wadas tersebut.
"Saya sangat senang dengan kekritisan kawan-kawan dan inilah diskusi yang selalu terbuka untuk mendewasakan kita semuanya," kata Ganjar di dalam masjid pada Rabu malam, 6 April 2022.
Sementara, salah seorang jamaah yang membentang spanduk di luar Masjid UGM, Umar mengaku aksi ini sebagai bentuk solidaritas kepada warga di Wadas. Ia bilang Warga Wadas telah jadi korban dari rencana penambangan batu andesit.
"Ini sebagian solidaritas kami kepada masyarakat Wadas yang terkena represifitas kepada waktu itu hingga saat ini," tutur Umar.