Tradisi Cuci Sajadah-Karpet Masjid Jelang Ramadhan di Sendang Senjoyo
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Ratusan umat muslim di Salatiga dan Semarang sekitarnya ramai-ramai mencuci sajadah, tikar dan karpet masjid di sumber mata air Sendang Senjoyo, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini merupakan wujud antusiame warga dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1443 H.
Rata-rata mereka adalah remaja dan pengurus masjid. Mereka membawa karpet, sajadah, dan tikar yang biasa digunakan untuk salat di musala dan masjid. Di sumber air yang berair sangat jernih inilah mereka beramai-ramai mencuci bersih semua karpet, sajadah, dan tikar.
Tua muda berbaur jadi satu. Dengan penuh semangat, mereka menyikat karpet, menggosok dengan sabun, dan mengibas-ngibaskannya agar semua kotoran hilang.
Mereka berharap, pada salat tarawih hari pertama bulan Ramadhan, semua alas untuk salat sudah bersih dan wangi sehingga umat muslim dapat melaksanakan salat tarawih dengan nyaman dan khusyuk.
"Ya ini kan tradisi yang berlangsung setiap tahunnya. Kan enak ya kalau semua alas salat itu bersih, apalagi kan mau dipakai selama sebulan. Mengapa nyuci di sini? Ya karena kan tempatnya luas, airnya mengalir terus, dan yang pasti bersih dan jernih karena langsung dari mata air," kata Ahmadi, warga Salatiga yang membawa puluhan karpet.
Selain sangat jernih, air yang keluar dari mata air Sendang Senjoyo terus mengalir sehingga semua kotoran dengan mudah hanyut terbawa air.
Anak-anak juga ikut bergembira. Sambil membantu membersihkan karpet, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain-main di sungai yang bersih.
"Ya sekalian ini anak-anak bisa bantu dan belajar nyuci karpet masjid, dan memberi kegembiraan juga menyambut Ramadhan," kata Ahmadi.
Setelah semua sajadah, karpet, dan tikar dicuci bersih, warga lalu membawanya ke mobil bak terbuka untuk dibawa kembali ke masjid masing-masing. Banyak juga yang langsung menjemur karpet di atas rerumputan yang dekat dengan sumber air.
Kegiatan mencuci sajadah, karpet dan tikar ini akan berlangsung setiap hari sampai sehari menjelang masuknya bulan Ramadhan. Warga juga sekaligus melakukan tradisi padusan, yaitu mandi bersama-sama di sumber mata air tersebut agar benar-benar bersih dan suci saat memasuki bulan Ramadhan.
Laporan Teguh Joko Sutrisno