Pangdam Cenderawasih: Tidak Ada Penambahan Pasukan TNI di Nduga

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa
Sumber :
  • ANTARA/Evarianus Supar

VIVA – Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa menegaskan tidak ada penambahan pasukan TNI di wilayah Kabupaten Nduga setelah penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada akhir pekan lalu.

Hebat, Pensiunan Letkol Sukses Besarkan 2 Anak Jadi Jenderal Pasukan Elit TNI

"Kita tidak ada penambahan personel di daerah tersebut karena di situ sudah ada personel baik itu dari Kodim maupun Satgas Batalion Penugasan," kata Mayjen Teguh kepada awak media di Timika, Selasa, 29 Maret 2022.

Saat ini, katanya, situasi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga sudah berangsur-angsur pulih.

Puspenerbal Persiapkan Replika Pesud ILLYUSIN Beagle Buatan Uni Soviet untuk Monumen Pusat TNI AL

Teguh menyebut penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, pada Sabtu, hingga menyebabkan dua prajurit TNI AL meninggal dunia merupakan perbuatan kriminal sehingga harus dilakukan penegakan hukum terhadap para pelakunya.

"Sesuai aturan yang berlaku saat ini, perbuatan mereka itu merupakan tindakan kriminal bersenjata, dan kami sudah membuat laporan polisi agar nanti ditindaklanjuti proses hukumnya. Para pelaku harus ditangkap dan diproses hukum," ujarnya.

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Distribusi Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Jenazah anggota Marinir dari Yonif Marinir 3 yang menjadi korban penembakan KSB di Kwareh Bawah, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu petang, 26 Maret 2022, diterbangkan ke Kupang dan Kendari untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Photo :
  • Cekfakta.com

TNI masih melakukan penyelidikan secara mendalam soal senjata yang digunakan KKB saat melakukan penyerangan Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Insiden penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, menewaskan dua prajurit TNI AL, yakni Letnan Dua Marinir Muhammad Iqbal selaku Komandan Peleton (Danton) dan anak buahnya, Pratu Marinir Wilson Anderson Here.

Kedua prajurit TNI AL yang gugur itu menerima kenaikan pangkat anumerta satu tingkat. Dengan demikian, pangkat dua prajurit yang gugur itu jadi Letnan Satu Marinir Anumerta Muhammad Iqbal dan Praka Anumerta Wilson Anderson Here.

Dua prajurit itu gugur saat bertugas di Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL yang beranggotakan total 35 orang.

Mereka diserang oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. KKB melontarkan granat dari dua arah, yaitu dari belakang pasar dan arah Sungai Alguru sekitar pukul 17.00 waktu setempat. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya