Alat Berat Mogok di Bandara Lombok, Sejumlah Pesawat Gagal Mendarat

Wajah Baru Bandara Lombok.
Sumber :
  • Instagram @lombokairport

VIVA – Sejumlah pesawat dikabarkan gagal mendarat ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Minggu, 27 Maret 2022.

MRO Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Siap Beroperasi

Pesawat Citylink QG 670 jurusan Surabaya-Lombok yang dijadwalkan tiba pukul 08.00 Wita, harus berputar selama sembilan kali. Sebelum akhirnya diputuskan untuk mendarat di Ngurah Rai Bali untuk mengisi bahan bakar.

Manajer Humas PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Lombok, Arif Haryanto, mengatakan penyebab kegagalan mendarat di Lombok, akibat adanya alat berat yang mogok di sekitar bandara.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

"Operasional bandara dimulai pukul 08.00 WITA. 2 jam sebelum operasional dimulai, dilakukan pengecekan landas pacu oleh teknisi Unit Airport Facilities. Dilaporkan oleh teknisi yang melakukan pengecekan landas pacu bahwa ada kendaraan buldozer HK yang melakukan pekerjaan pada paved shoulder runway (bahu jalan di sisi landas pacu) mogok," katanya dalam keterangan pers dikutip VIVA.

Alat berat tersebut mogok sehingga harus dilakukan evakuasi menjauhi landasan. Beberapa pesawat yang dijadwalkan tiba pagi tadi harus berputar dulu menanti proses pemindahan alat berat.

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

"Posisi kendaraan berada pada 600 meter threshold (ujung landasan) runway 13 dan 30 meter dari centerline landas pacu sisi utara," katanya.

Proses pemindahan alat berat membutuhkan waktu satu jam, sehingga diterbitkan notice untuk penutupan sementara landasan pacu.

Ilustrasi Pesawat Citilink.

Photo :
  • Dok. Citilink

"Pukul 08.00 Wita diestimasikan bahwa untuk menangani kendaraan tersebut diperlukan waktu penanganan satu jam dan diterbitkan Notice to Airmen (NOTAM) penutupan landas pacu karena adanya kendaraan di sisi landas pacu (Closed due to vehicle at shoulder runway)," ujar Arif.

Penutupan sementara landasan untuk memprioritaskan faktor keselamatan penerbangan. "Penutupan landas pacu ini sebagai langkah memprioritaskan faktor keselamatan (safety) dalam aktivitas penerbangan di bandara," ujarnya.

Karena hingga pukul 09.00 Wita, alat berat belum dapat diperbaiki, maka digunakan escavator untuk menarik buldozer yang mogok tersebut.

"Pukul 09.00 Wita penanganan masih belum tuntas. Digunakan escavator untuk menarik buldozer menuju sisi utara landas pacu," ujarnya.

NOTAM juga diterbitkan untuk mengubah landasan pacu yang digunakan. Pesawat menggunakan landasan pacu sepanjang 2.700 meter.

"Kemudian diterbitkan NOTAM untuk mengubah landas pacu yang digunakan menjadi Runway 31 dan menggunakan landas pacu sepanjang 2.700 meter. Pesawat yang mendarat melalui Runway 31 adalah Wings Air dari Bima pukul 09.52 Wita dan Garuda Indonesia dari Jakarta pukul 09.58 Wita," jelasnya.

Proses pemindahan buldozer selesai pukul 09.59 Wita. Landasan dibersihkan dari seluruh peralatan. "Pukul 10.00 Wita dilakukan pengecekan landas pacu kembali dan landas pacu dinyatakan siap digunakan sepenuhnya (available) dan NOTAM dicabut," katanya.

Sebanyak empat pesawat terdampak dari kendala tersebut, sehingga dialihkan ke Bandara Ngurah Rai Bali. Masing-masing pesawat dengan nomor penerbangan QG 670/673 (SUB-LOP-SUB), JT 646/645 (SUB-LOP-SUB), JT 656/657 (CGK-LOP-CGK) dan ID6656/6657 (CGK-LOP-CGK).

Sementara tiga penerbangan ditunda. Masing-masing IW 1353 (LOP-SWQ), IW 1865/1863 (BMU-LOP-DPS) dan GA434/435 (CGK-LOP-CGK).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya