BNPT Gagas Konsep Baru Penanggulangan Terorisme Berbasis Kesejahteraan

Kepala BNPT Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan kawasan terpadu nusantara (KTN) yang digagas lembaganya bertujuan untuk penanggulangan terorisme yang berbasis kesejahteraan.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

"Kolaborasi dan sinergi diperlukan sebagai bentuk negara hadir dalam upaya penanggulangan terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022.

Ia menjelaskan, KTN merupakan salah satu bentuk pendekatan lunak yang mengedepankan aspek kesejahteraan dengan memberikan fasilitas kepada mitra deradikalisasi, penyintas dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi.

Berapi-api! Firdaus Oiwobo Desak Polrestabes Surabaya Bebaskan Ivan Sugianto

Kawasan itu dijadikan sarana reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi agar memiliki kemandirian ekonomi. Dalam jangka panjang, KTN diharapkan mampu mencegah radikalisme dan terorisme melalui transformasi pola pikir.

Ilustrasi/Densus 88 menangkap terduga teroris.

Photo :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq
Densus Beberkan Peran 8 Tersangka Teroris Kelompok NII yang Ditangkap di Beberapa Wilayah Indonesia

Di dalam wilayah KTN, upaya deradikalisasi berbasis kesejahteraan juga akan dihidupkan melalui kegiatan dialogis penanaman nilai-nilai kebangsaan dengan konsep wadah akur rukun usaha nurani gelorakan NKRI (Warung NKRI).

"Indonesia punya empat pilar kebangsaan yang sudah diwarisi leluhur kita. Harus dilestarikan dan dijaga bersama," ujar dia.

BNPT telah meluncurkan KTN pertama di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Di lokasi itu tersedia lahan pertanian jagung, peternakan kambing, dan posko KTN yang merupakan sinergi dari BNPT, pemerintah Kabupaten Malang, Universitas Islam Malang, dan beberapa pihak lainnya.

Pada masa depan, katanya, akan ada pengembangan selanjutnya, yakni budi daya perikanan, tanaman pangan, budi daya tanaman nonpangan dan lain sebagainya. Hasil perkebunan itu akan dijual ke masyarakat luas. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya