Umrah Dibuka, Begini Kondisi Terkini Jemaah di Madinah dan Mekah
- Afif Amrullah untuk VIVA
VIVA – Jemaah umrah dari Indonesia mulai terbang ke Arab Saudi sejak awal Maret lalu, menyusul dibukanya pintu masuk dan dicabutnya beberapa aturan protokol kesehatan oleh Pemerintah Arab Saudi bagi kunjungan warga asing. Di sana, pelaksanaan ibadah umrah dan study tour mulai normal kendati tidak seramai sebelum pandemi COVID-19.
Afif Amrullah, salah satu pimpinan rombongan jemaah umrah dari Jawa Timur menceritakan, di Arab Saudi tes PCR dan karantina yang semula dijadikan syarat untuk masuk ke negeri tersebut kini tidak berlaku lagi. “Tes PCR dan Antigen tidak ada,” katanya kepada VIVA saat dihubungi melalui sambungan telepon genggam, Jumat, 25 Maret 2022.
Membawa anggota jamaah sebanyak 45 orang, Afif terbang ke Arab Saudi pada Senin pagi, 21 Maret 2022. Rute yang dilalui ialah Surabaya-Jakarta kemudian Jakarta-Madinah, Arab Saudi. Dia tidak mengambil rute langsung Surabaya-Madinah karena kadung terjadwal sejak jauh-jauh hari. “Di Jakarta juga tidak ada karantina,” ujar Ketua KPID Jatim itu.
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi dengan protokol kesehatan
- Haramain
Tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah sekira pukul 04.00 WIB di tanggal yang sama, rombongan langsung keluar sesuai prosedur biasanya, juga tanpa tes PCR dan antigen terlebih dahulu. “Juga tidak ada karantina. Tiba di bandara kami langsung masuk bus kemudian menuju hotel,” ujar Afif.
Begitu pula di area Masjid Nabawi. Pelonggaran protokol kesehatan juga diberlakukan oleh petugas. Tes PCR dan antigen juga ditiadakan. Penjagaan agak ketat di pintu masuk masjid hanya terkait masker. Masuk ke Masjid Nabawi, jemaah diwajibkan memakai masker. “Ketika sudah ada di dalam masjid, dibuka sebentar-sebentar tidak masalah. Itu tergantung masing-masing,” ujar Ketua Lazisnu Jatim itu.
Di Masjid Nabawi, papar Afif, kini mulai terlihat ramai oleh jemaah umrah dari berbagai negara. Selain dari Indonesia, dia melihat ada pula jemaah umrah dari Malaysia, Bangladesh, Kazakhstan, Irak, dan beberapa negara lainnya. “Sudah mulai ramai di Masjid Nabawi, cuma rasa-rasanya tidak seramai seperti sebelum COVID,” ujarnya.
