Viral Aksi Brutal Rampok di Garut, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Wirdhanto Wicaksono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Diki Hidayat (Garut)

VIVA – Video aksi komplotan diduga perampok membobol rumah gadis di Garut viral di media sosial. Gadis bernama Abit itu mengaku dia dan ibunya disiksa pelaku.

Tega! Ayah di Majalengka Ikat Leher Dua Anaknya yang Masih Bocah Pakai Rantai, Alasannya Karena...

Dalam video berdurasi lebih dari satu menit yang diunggah Abit di TikTok, terlihat dia merekam detik-detik aksi mencekam yang dialaminya.

Video yang direkam gadis ini memperlihatkan suasana gelap. Beberapa kali cahaya yang diduga berasal dari lampu yang dibawa pelaku terlihat dalam video itu. Abit mengambil video itu saat berada di kamarnya.

Tegur Truk yang Langgar Jam Operasional, Polantas Malah Dianiaya Pria yang Ngaku Mantan Anggota Brimob

Di video itu juga terdengar beberapa kali suara benturan keras. Suara pecahan kaca menambah situasi mencekam.

Terkait hal ini, Polres Garut membeberkan kronologis penyerangan rumah hingga penganiayaan dua wanita dalam rumah itu. Usut punya usut, para pelaku datang guna menagih utang. Menurut Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Wirdhanto kejadian ini terjadi pada Selasa, 22 Maret 2022 sekitar pukul 01.00 WIB. Kejadiannya di Kampung Bongkor RT 03, RW 08, Desa Cinta Rakya, Samarang, Kabupaten Garut.

Bocah SD di Pamekasan Nekat Nyetir Pikap, Angkut Puluhan Teman di Bak Belakang

"Terjadi penganiayaan dan atau pengeroyokan dan pengrusakan berawal korban saudari S dan anaknya RA alias Abit ada di rumah," ujar dia kepada wartawan, Kamis 24 Maret 2022.

Kata dia, ketiga pelaku mengetok rumah korban dan berteriak hendak menagih utang. Karena ketakutan, korban memilih tak membukakan pintunya.

"Karena takut tidak dibuka tetapi pelaku malah merusak kaca jendela dengan batu hingga pecah dan masuk kerumah langsung marah menagih," kata dia.

Karena korban tidak membayar utang dengan alasan tak memiliki uang, penganiayaan pun terjadi. Pasca kejadian korban S dan RA melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, ketiga pelaku antara lain Y, D dan A lantas dicokok.

"Pelaku masuk ke rumah langsung marah menagih, karena tidak ada uang pelaku memukul S dan menginjaknya dihalangi anaknya RA malah dipukul pelipisnya hingga sobek dan memar," kata Wirdhanto.

Baca juga: Jaksa Beberkan Detik-detik Irjen Napoleon Lumuri M Kece Pakai Tinja

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya