7 Fakta Pendeta Minta Hapus 300 ayat Alquran
- Tangkapan layar
VIVA – Belum lama ini video seorang pendeta meminta 300 ayat Alquran dihapus ke Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, viral di media sosial. Video pendeta itu tersebar luas dan dibagikan ulang oleh beberapa orang. Salah satu yang membagikan ulang video tersebut itu diunggah oleh channel YouTube NU Garis Lurus, Minggu, 13 Maret 2022.
"Pendeta Kurang ajar Pendukung Menag Ini Usulkan 300 Ayat Al-Qur’an Dihapus," tulis judul video yang diunggah NU Garis Lurus dikutip VIVA, Kamis, 17 Maret 2022.
1. Dikomentari ustaz
Dalam unggahan video itu memperlihatkan seorang ustaz memberikan pengantar, "Mari kita simak sampai selesai." Lalu ditampilkan tambahan video seorang pendeta sedang menyampaikan permohonannya kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
2. Nama Pendeta yang minta hapus 300 ayat Alquran
Diketahui jika pendeta tersebut bernama Saefudin Ibrahim. Dalam video tersebut ia mengaku telah berulang kali mengatakan kepada Menteri agama untuk menghapus 300 ayat Alquran.
"Saya sudah berulang kali mengatakan kepada menteri agama, dan ini adalah menteri agama yang saya kira toleransi dan damai tinggi terhadap minoritas,” ungkap pendeta dalam video tersebut.
3. Sang Pendeta menilai ayat tersebut pemicu hidup radikal
Pendeta ini juga berharap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas jangan takut kepada pihak-pihak yang menentangnya. Karena menurut pendeta ini, Gus Yaqut punya tentara, Banser di seluruh Indonesia, apalagi Gus Yaqut panglima Banser.
Oleh karena itu, ia juga tidak takut mengusulkan ke menteri agama menghapus ayat Alquran yang dianggap mengandung ajaran radikal.
"Bahkan kalau perlu Pak, 300 ayat yang menjadikan hidup intoleran, pemicu hidup radikal, itu direvisi atau dihapuskan dari Alquran Indonesia, ini sangat berbahaya sekali!,” ujar pendeta Saifudin Ibrahim.
Terlihat dalam video tersebut juga ada narasi tulisan "Pendeta Saefudin: Pak Menteri jangan cuma aturan toa. Hapus juga dong pak 300 ayat Alquran."
4. Gus Menteri tak mengenal Pendeta
Pendeta yang diketahui Saefudin Ibrahim tersebut menyinggung masalah kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme, serta mengusulkan untuk menghapus 300 ayat Alquran. Meski demikian, dikabarkan sebelumnya bahwa Gus Menteri tidak mengenal sang Pendeta.
“Gus Menteri tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim,” kata Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Thobib Al Asyhar, di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022 kemarin.
5. Menag tak pernah bertemu
Thobib yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Menteri Agama mengatakan, selama ini tidak pernah ada pertemuan resmi antara Gus Menteri dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim. Dia juga tidak menemukan dalam buku catatan tamu terkait agenda pertemuan Menag dengan Pendeta Saifuddin.
“Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulang kali dikatakan ke Menag,” ujarnya.
6. Apa yang disampaikan Pendeta Saifuddin salah
Thobib menyayangkan statement Pendeta Saifuddin dalam video yang viral tersebut. Ia menilai apa yang disampaikan Pendeta Saifuddin terkait pesantren dan ayat Alquran itu salah.
“Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin,” ujarnya.
“Gus Menteri bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritasnya,” imbuhya.
Dia juga menilai pernyataan Pendeta Saifuddin tentang ayat-ayat Alquran itu salah. Alquran merupakan kitab suci yang dipercayai umat muslim di seluruh dunia. Tidak pada tempatnya tokoh agama mengeluarkan statement terkait kitab suci umat lain, apalagi dengan cara yang bisa menyinggung.
Gus Menteri, kata Thobib, selama ini terus mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat, apalagi di muka umum, yang bukan menjadi kompetensinya. Para tokoh agama, termasuk Pendeta Saifuddin, mestinya lebih mengedepankan usaha untuk merajut kerukunan.
“Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan,” katanya.
7. Kemenag ingin tingkatkan kualitas kerukunan beragama
Kementerian Agama, di bawah kepemimpinan Gus Menteri sedang terus berupaya meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama, antara lain melalui program penguatan moderasi beragama. Pernyataan Pendeta Saifuddin ini tidak sejalan dengan program Gus Menteri dalam memimpin Kemenag.
“Saya melihat, apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antar umat dan upaya menguatkan moderasi beragama,” katanya.
8. Bareskrim Selidiki Pendeta Saifuddin yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran
Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri memastikan bakal melakukan penyelidikan terkait video pendeta Saifuddin Ibrahim. Video itu disorot karena meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut untuk menghapus 300 ayat Alquran.
“Polri khususnya DitSiber Bareskrim akan mendalami isi konten video tersebut,"kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 16 Maret 2022 kemarin.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Polri agar mengusut Saifuddin Ibrahim. Mahfud mengatakan, Saifuddin sudah membuat gaduh dan memancing kemarahan banyak orang.
Mahfud menduga ucapan Saifuddin sudah menistakan agama karena membawa 300 ayat Alquran agar dihapus. Menurutnya, Saifddin menafsirkan atau memprovokasi antar umat beragama dengan pernyataannya.
"Ajaran pokok di dalam Islam itu, Alquran ayatnya 6.666, tidak boleh dikurangi. Misalnya disuruh dicabut 300, itu berarti penistaan terhadap Islam," jelas Mahfud dalam kanal YouTube Kemenko Polhukam.