Datangi Kejaksaan Agung, Kepala IKN Sebut Ingin Bentuk Tim Transisi

Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, mendatangi kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada Kamis, 17 Maret 2022 untuk bertemu dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. 

Bertemu Prabowo, Presiden Peru Singgung IKN Nusantara

Dalam kesempatan tersebut, Bambang mengatakan, kedatangannya bertujuan untuk konsultasi dalam rangka membentuk organisasi IKN.

Bambang mengatakan, konsultasi dan komunikasi ini sangat penting sebelum membentuk organisasi IKN. Sebab Bambang ingin dalam pembentukan organisasi nanti dilakukan dengan cepat namun tetap sesuai aturan hukum yang ada.

Tukar Poin Jadi Pohon Bantu Kurangi Emisi Karbon

"Tadi yang saya dan pak Jaksa Agung beserta Jamdatun dan Jamintel dan para Jaksa Agung Muda yang lain itu dari awal kita ingin mengawal agar proses governance tata kelola itu benar- benar dijaga dengan baik," kata Bambang, di Kejaksaan Agung RI, Kamis, 17 Maret 2022.

Maket dari pemenang desain Ibu Kota Negara Baru.

Photo :
  • VIVAnews/Fikri Halim
Sudah 2 Hari, Pertalite dan Pertamax di Wilayah IKN Kosong

Dari konsultasi ini, Bambang menyebut akan ada tim transisi untuk membentuk organisasi IKN. Dengan begitu pembentukan organisasi IKN dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai koridor hukum.

"Jadi mumpung sekarang organisasi kita sedang selesaikan, dari awal ini nanti akan ada tim transisi dan keterlibatan dari bapak-bapak Jaksa Agung Muda ini di dalam tim transisi dari awal akan berintegrasi," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, tata kelola yang baik merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi dalam pembentukan organisasi IKN. Terlebih dalam menjaring para investor besar yang akan berinvestasi di IKN sangat memperhatikan tata kelola yang baik dan sejumlah aspek lainnya.

"Kenapa? Karena memang kalau kita ingin mengundang investasi, maka sekarang yang di dunia ini investor-investor besar itu sangat menekankan tiga aspek, istilahnya ESG," kata Bambang.

E yang pertama, kata Bambang, adalah Environment atau lingkungan hidup yang di dalamnya termasuk juga mengenai aspek perubahan iklim. Kemudian aspek berikutnya S yang berarti Social

"Ke masyarakat juga dilihat dan yang penting juga yang terakhir G, Governance atau tata kelola. Jadi kalau governance-nya enggak baik bagaimanapun kita nanti akan membuat suatu structuring dari proses ini, maka tentu investasi dari swasta itu akan tidak se-smooth kalau kita mempunyai 3 aspek ini dengan baik," ujarnya.

Debat Pilkada DKI Jakarta.

Debat Sengit dengan Pramono soal Balai Kota Pindah ke Jakut, Ridwan Kamil: IKN Itu Datang dari Imajinasi

Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut satu, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan Cagub DKI Jakarta Nomor urut tiga, Pramono Rano soal pernyataan mau pindahkan Balai Kota.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024