Tradisi Larung Sesaji Magetan 2022 Digelar Tertutup

Ilustrasi - Prosesi tradisi Larung Sesaji di Telaga Sarangan Kabupaten Magetan,
Sumber :
  • Dok. Antara

VIVA – Pemerintah Kabupaten Magetan memutuskan untuk menggelar tradisi upacara adat larung sesaji pada tahun 2022 di Telaga Sarangan Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, secara tertutup karena pandemi COVID-19.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Adapun, larung sesaji Telaga Sarangan merupakan agenda wisata budaya Kabupaten Magetan yang dilakukan warga Kelurahan Sarangan setahun sekali setiap bulan Jawa Ruwah, menjelang bulan Ramadhan sebagai wujud syukur atas berkah telaga yang indah dan tanah yang subur.

Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Magetan, Eka Raditya di Magetan, Rabu mengatakan karena digelar tertutup maka objek wisata Telaga Sarangan pada saat upacara adat berlangsung akan ditutup untuk umum. Sesuai rencana, Telaga Sarangan akan ditutup sementara mulai hari Kamis (17/03/2022) pukul 16.00 WIB sampai dengan Jumat (18/03/2022) pukul 16.00 WIB.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

"Jadi larung sesaji tahun ini tidak dibuka untuk wisatawan tapi hanya dilakukan oleh intern warga Sarangan saja dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami mohon maaf untuk sementara waktu Telaga Sarangan ditutup," ujar Eka Raditya.

Obyek wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Menurut dia, sejati-nya tahun-tahun sebelumnya prosesi ritual tersebut terbuka untuk wisatawan. Namun, karena masih pandemi COVID-19, maka larung tumpeng dan ritual lainnya, tidak dibuka untuk umum atau wisatawan.

"Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan saran dan masukan dari Satgas COVID-19 dan pihak terkait lainnya untuk mencegah penularan COVID-19," kata dia.

Keputusan Pemkab Magetan tersebut juga telah disetujui para sesepuh dan tokoh masyarakat Kelurahan Sarangan sebagai pelaku upacara adat.

Seperti diketahui, larung sesaji merupakan acara puncak dari kegiatan upacara bersih desa masyarakat sekitar Telaga Sarangan pada hari Jumat Pon di bulan Ruwah penanggalan Jawa.

Tradisi bersih desa tersebut dilakukan warga Sarangan sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus permohonan agar Telaga Sarangan tetap lestari dan warganya mendapatkan kemakmuran, kesejahteraan, serta dijauhkan dari segala bencana.

Karena banyak diminati wisatawan, maka kegiatan tahunan tersebut ditetapkan Pemkab Magetan sebagai agenda wisata budaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Magetan, utamanya objek wisata Telaga Sarangan. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya