Mensos Risma: Pekerja Sosial Gradenya Tinggi Dimata Tuhan 

Mensos Risma.
Sumber :

VIVA – Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan, bahwa pekerja sosial atau peksos adalah pekerjaan yang mulia. Maka dari itu, ia meminta tidak berkecil hati dan terus memberikan pengabdian terbaiknya. 

Tak Terima Khofifah-Emil Menang, Risma-Gus Hans Gugat Hasil Pilkada Jatim ke MK

Apalagi saat ini ditengah tantangan tugas yang semakin kompleks, Mensos menilai peksos merupakan tugas yang mulia. 

"Kebanyakan orang menilai peksos merupakan pekerjaan sekedarnya. Padahal sebenarnya, tugas peksos ini berat, karena menghadapi penyandang disabilitas dan sebagainya. Walaupun berat dan dianggap remeh, tugas ini grade-nya tinggi di mata Tuhan," kata Risma di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022. 

Dimediasi Mensos, Farhat Abbas Cabut Laporan Polisi Novi dan Denny Sumargo soal Kisruh Donasi Agus Salim

Dalam Peringatan Hari Pekerjaan Sosial Sedunia secara online, Risma memotivasi peksos agar bekerja sungguh-sungguh dan penuh pengabdian. 

"Jika kita bisa berikan yang terbaik, kita berikan. Jangan kemudian kita mengukur pekerjaan sosial dengan angka-angka," ujarnya. 

Nekatnya Farhat Abbas Tegur Menteri Sosial usai Undang Denny Sumargo dan Novi ke Kemensos

Mantan Wali Kota Surabaya ini menyatakan, tantangan tugas pekerja sosial cukup berat. Kasus-kasus kekerasan termasuk kekerasan seksual terhadap anak juga cenderung meningkat. "Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa merespon tantangan dengan cepat," katanya. 

Untuk mengatasi kompleksitas tantangan, Mensos berpesan agar peksos memperkuat kolaborasi. "Perkuat kerja sama dengan orang lain, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Kita bergandengan tangan seperti dengan Tagana, PSM (pekerja sosial masyarakat) dan pilar sosial lain," katanya. 

Dengan bergandengan tangan dan bekerja sama, ia menyakini akan mampu menyelesaikan permasalahan sosial. "Kita akan lebih siap memberikan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan," tuturnya. 

Oleh karena itu, ia meminta pekerja sosial harus mampu mengantisipasi dan menyesuaikan perubahan yang ada di masyarakat, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan sosial. 

Stigma Pada Pekerja Sosial

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPSPI, Widodo Suhartoyo, mengatakan profesi pekerja sosial masih menghadapi stigma diremehkan, dipinggirkan, dan mendapatkan imbalan yang tidak sesuai bahkan dibayar rendah dalam konteks upah minimum. 

Jelas dia, IPSPI perlu melakukan beberapa kegiatan untuk mempertegas peranan pekerja sosial di Indonesia antara lain pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sumpah profesi, izin praktik, standar kompetensi Pekerja Sosial, dan kegiatan lain yang relevan. 

"Hari Pekerjaan Sosial Sedunia 2022 ini diharapkan juga akan menjadi kesempatan utama bagi profesi Pekerja Sosial untuk melibatkan semua jaringan dan komunitas praktik pekerjaan sosial pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memungkinkan semua orang dihormati martabatnya melalui masa depan bersama," kata Widodo. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya