Detik-detik Evakuasi Ibu Hamil yang Terjebak Banjir di Malang
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA – Tujuh Warga di Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V RT 05 RW 08 Kelurahan Pandangwangi, Blimbing Kota Malang yang terjebak banjir dan terisolir di dalam rumah berhasil dievakuasi. Secara bergantian warga yang terjebak banjir dengan ketinggian air sekira 2 meter itu berhasil diselamatkan.Â
Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang, Hariyanto mengatakan ada 7 orang yang berhasil diselamatkan. Proses evakuasi dengan menggunakan perahu karet karena selain ketinggian air yang mencapai hampir 2 meter.Â
Selain itu, arus dari luapan sungai juga cukup deras sehingga membahayakan relawan dan warga jika evakuasi dilakukan manual.
"Pertama, satu rumah terdapat ibu yang sedang hamil, ayah, dan juga anak laki-laki berumur sekitar dua tahun. Sementara, di rumah satunya juga terdapat satu keluarga terdiri dari ibu, ayah dan anak perempuan serta anak laki-laki. Total ada tujuh orang yang berhasil kita evakuasi," kata Hariyanto, Senin, 14 Maret 2022.
Hariyanto mengatakan, tim relawan yang melakukan evakuasi cukup kesulitan karena warga yang akan dievakuasi berada di lantai 2. Tim BPBD harus melalui atap rumah untuk menuju lantai 2 warga yang terisolir akibat banjir ini. Kendala lainnya lampu di sekitar lokasi mati karena pemadaman.Â
Jadi, harus lewat atap untuk evakuasi Itu saja kendalanya sekarang sementara dievakuasi ke rumah warga yang aman dari banjir," ujar Hariyanto.
ÂSementara itu, Anggota PMI Kota Malang, Imanuel kondisi korban banjir saat ini baik-baik saja. Mereka cukup tenang meski sempat panik karena menunggu kedatangan perahu karet BPBD untuk evakuasi. Tim dari PMI sebelumnya menerjunkan tim trauma healing agar korban banjir tenang.Â
"Sudah tenang dan mudah diarahkan. Sebab sebelum kami selamatkan sudah ada tim trauma healing jadi mereka tidak panik dan untung berjalan lancar," tutur Emanuel.Â
Sebelumnya, Warga sekitar Abdur Rohim mengaku sebagai pemilik awal tanah kavling tersebut. Dia menuturkan air mulai menggenangi rumah sekira pukul 17.30 WIB.
Rohim menceritakan saat hujan deras dia sedang beristirahat usai memproduksi camilan. Menjelang azan maghrib terdengar gemuruh tembok roboh.Â
Ternyata tembok pembatas tanah kavling dengan sungai roboh. Saat itulah seketika air meluap dan masuk ke tanah kavling. Warga yang berada di tanah kavling terjebak banjir dan tidak bisa menyelamatkan diri karena air cukup tinggi.
"Jadi, penyebabnya ya tembok ambrol itu, sampai banjir dan membuat penghuni rumah terjebak," ujar Rohim.