Ada Subvarian Omicron BA2, Luhut: Pemerintah Semakin Berhati-hati

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa kondisi penanganan pandemi yang dilakukan telah memberikan dampak berarti dengan tren kasus konfirmasi COVID-19 yang mengalami penurunan.

Bicara di Singapura, Luhut Jabarkan 2 Pilar Strategi Ekonomi Prabowo

Data per hari ini jumlah kasus berada di bawah 10 ribu, sementara jumlah kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu. Meski begitu, Pemerintah juga kembali memgingatkan agar tetap waspada. Sebab belakangan ini terjadi kenaikan kasus kembali di beberapa Negara Eropa. 

"Hal ini terjadi setelah negara tersebut kembali melonggarkan kebijakan protokol kesehatan dan penyebaran Subvarian Omicron BA2. Atas dasar informasi tersebut, Pemerintah ke depan tentunya akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati," kata Luhut, dalam konferensi persnya Senin, 14 Maret 2022

Luhut Ungkap Prabowo Bakal Gelar Rapat Bahas Dampak Pilpres AS

Luhut mengatakan, penerapan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker, masih harus terus dilakukan oleh semua masyarakat. Beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia, kata Luhut, juga mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi.

COVID-19

Photo :
  • Times of India
Mantan Menteri SBY hingga Ekonom Jadi Anak Buah Luhut di Dewan Ekonomi Nasional, Simak Formasinya!

"Pertimbangan utamanya adalah tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara. Dibandingkan dengan kedua negara, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal," kata Luhut.

Untuk itu, dia menambahkan, Pemerintah akan mengejar capaian vaksinasi dosis lengkap dan juga booster. Luhut meminta masyarakat yang sudah bisa melakukan booster untuk segera melakukan booster tanpa perlu memilih jenis vaksinnya. 

"Semua jenis vaksin terbukti efektif dalam memberikan antibodi terhadap COVID-19," katanya.

Menurut Luhut, langkah akselerasi vaksinasi dosis lengkap dan booster diperlukan demi mendukung jalannya kegiatan selama Ramadhan dan Idul Fitri. 

"Kita berharap agar jalannya aktivitas ibadah umat muslim dalam Ramadhan dan Idul Fitri nanti tetap dapat berjalan maksimal, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya