Kemah Jokowi dan Tanah Gusuran Ahok di IKN

Presiden Jokowi, Ketua MPR dan Para Menteri yang Bermalam di Titik Nol IKN
Sumber :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo menginap semalam di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ibu Negara Iriana Jokowi, ikut menemani. Bersama para pejabat lainnya seperti Gubernur Kalimantan Timur dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

"Sehari di titik nol kilometer Ibu Kota Negara Nusantara," tulis Presiden dalam akun Instagramnya @jokowi. Kepala Negara duduk di depan tenda yang digunakan untuk menginap.

Pembangunan infrastruktur di IKN ini akan tetap berjalan. Seperti pembangunan dimulai dari Istana, berlanjut dengan bangunan lainnya. Kemah ini setidaknya menandakan pembangunan itu akan dilakukan.

Pengamat Politik: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Pengaruh Prabowo dan Jokowi

Presiden Jokowi di Dekat Tenda Bermalam di Titik Nol IKN

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Itu pula terlihat dalam postingan lain Presiden Jokowi di akun instagramnya. Yang asyik duduk dan berbincang dengan beberapa menteri kabinet, di sekitar tenda.

Ucapan Selamat Jokowi setelah Khofifah-Emil Menang Versi Quick Count

"Sebelum istana dibangun, sebelum bangunan-bangunan kantor pemerintah berdiri," tulis Jokowi.

Lokasi tempat menginap dengan tenda itu, berada di titik nol pembangunan Ibu Kota Negara. Masih berupa alam terbuka dan dikelilingi pepohonan. Maka ancaman alam hingga hewan seperti ular, menjadi perhatian pengamanan. Itu semua diantisipasi dengan sangat ketat.

Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, bahkan melakukan berbagai langkah antisipasi. Agar hewan melata tersebut tidak mendekat tenda. Pengamanan tinggi diterapkan, termasuk melibatkan dari Kodam VI Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur.

"Lalu keamanan lainnya di sekitar tenda-tenda, terutama di sekitar VIP, kita sebarkan garam dan sebagainya untuk antisipasi binatang melata, dan itu kita siapkan bisa antiular yang bisa berguna, namun mudah-mudahan tidak terpakai," kata Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Senin 14 Maret 2022.

Presiden Jokowi Bersama Sejumlah Menteri di Tempat Kemah Titik Nol IKN

Photo :
  • Sekretariat Presiden

Tetapi sekali lagi, untuk pengamanan tenda menginap, dilakukan secara berlapis. Ring satu tentu di lingkaran dekat Presiden yang dijaga Paspampres. Sementara untuk ring dua dan tiga, dikoordinasikan oleh Kodam VI Mulawarman dan Polda Kalimantan Timur. Ada 2.064 pasukan gabungan yang mengawal kegiatan ini.

Tak Ingin Istimewa

Pengamanan terhadap Presiden dan para menteri yang ikut, tentu sangat ketat. Tetapi pihak Istana tetap ingin menampilkan kesederhanaan. Maka seperti yang diutarakan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, isi tenda Jokowi tidak ada yang istimewa. Hanya layaknya tenda biasa. 

Hanya ada kasur dan makanan ringan serta buah-buahan di dalamnya. Tak ada pendingin atau makanan khusus untuk seorang kepala negara. Heru menyebut, mie instan saja yang disiapkan di dalam tenda tersebut.

"Makanan biasa saja kue dan buah. Enggak ada makanan khusus, paling mie instan," kata Heru.

Tanah Dari Kampung Akuarium

Anies Serahkan Tanah dari Kampung Akuarium ke Presiden Jokowi di Titik Nol IKN

Photo :
  • VIVA/ Sadat - Tangkapan Layar

Salah satu prosesi yang dilakukan Presiden selain menginap di tenda titik nol IKN, adalah penyatuan tanah dan air dari seluruh wilayah di Indonesia. Maka 34 gubernur membawa masing-masing tanah dan air dari wilayahnya, lalu disatukan dalam kendi.

Seperti Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang membawa tanah dari Gunung Tambora dan air dari Gunung Rinjani. Lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membawa tanah dan air dari gunung-gunung di wilayahnya. Dia menyebut tanah dan air itu dari puser Jawa.

Lalu dari Aceh, Gubernur Nova Iriansyah membawa tanah dari Makam Sultan Iskandar Muda dan dari Museum Aceh. Kemudian air diambil dari Masjid Raya Baiturrahman. Semua tanah dan air yang dibawa para gubernur, memiliki makna masing-masing.

Dari keseluruhan itu, yang menarik adalah air dan tanah yang dibawa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies adalah gubernur pertama yang menyerahkan tanah dan air ke Presiden Jokowi, untuk selanjutnya dituangkan dalam kendi besar.

Anies memutuskan untuk membawa tanah dari Kampung Akuarium yang terletak di pesisir utara Jakarta. Dicangkul langsung oleh ibu-ibu warga kampung tersebut. 

Kampung Akuarium sempat menjadi perbincangan luas, setelah di era kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, menggusur mereka. Namun setelah Pilkada 2017 dan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI, Kampung Akuarium dibangun lagi.

Anies menyebut, tanah dari Kampung Akuarium yang dibawa ke IKN adalah sebuah harapan untuk IKN di Kalimantan Timur itu agar tidak melupakan rakyat kecil.

"Tanah dari Kampung Aquarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," kata Anies.

Anies ingin, dengan tanah dari Kampung Akuarium ini, kelak akan terbangun kota baru yang dinamakan Nusantara itu. Tetapi kota itu harus mencerminkan cita-cita mendasar Republik ini berdiri.

"Kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Aquarium menjadi simbol atas kembalinya kita kepada cita-cita dasar pendirian republik ini, yaitu untuk melindungi setiap tumah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagai seluruh rakyat Indonesia,".

Keputusan Anies untuk membawa tanah dari Kampung Akuarium, menyulut protes dari anggota dewan. Terutama dari Fraksi PDIP DPRD DKI. Yang menilai semestinya yang dibawa adalah tanah dari Kota Tua.

Karena Kota Tua adalah titik awal perkembangan Jakarta, hingga menjadi kota seperti saat ini.

"Saya kira akan jauh lebih membawa makna yang kuat di Kota Tua dibandingkan dengan Kampung Akuarium yang notabene Kampung Akuarium itu dulu mau dikembalikan oleh pemerintahan sebelumnya kepada peruntukan yang sebenarnya," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya