Berkelahi Saat Nonton Kuda Lumping, Pria di Malang Tewas

Kamar Mayat RSSA Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Heboh seorang pria warga Desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Tirto (37 tahun), tewas dengan sejumlah luka lebam di sejumlah bagian tubuh. Dia meninggal di rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB, Senin, 14 Maret 2022.

Tim Dokkes Polda Jateng Bongkar Makam Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang

Ilustrasi Jenazah.

Photo :
  • U-Report

Melihat Pertunjukkan Seni Tradisional Bersama Rekan-rekannya

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

Penuturan dari Miskun (40 tahun), paman korban, keponakannya itu sebelumnya melihat pertunjukan seni tradisional bersama rekan-rekannya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu, 13 Maret 2022.

Saat pulang, dia masih sadar tetapi tubuhnya lemas seperti usai dihajar. Sekitar 30 menit kemudian, dia menghembuskan nafas terakhirnya.

5 Orang Tewas di Pamekasan Usai Hirup Gas Beracun dari Dalam Sumur Tua

Baca juga: Curiga Santet Istri dan Mertua, Pria di Bangkalan Bunuh Paman

Polisi Lakukan Autopsi

Untuk memastikan penyebab kematian, polisi membawa jenazah korban ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi.

"Korban keluar pukul 22.00 WIB, datang ke tempat itu untuk ada acara kuda lumping atau reog. Pulang Subuh diantar temannya, tubuhnya sempoyongan dengan beberapa luka lebam. Seperti orang habis dipukuli," kata Miskun.

Korban Sempat Cerita Berkelahi dengan Seseorang

Miskun mengatakan sebelum tewas, korban sempat bercerita ke teman-temannya jika dirinya baru saja berkelahi di arena pertunjukan tari tradisional itu. Dari penuturan itu, keluarga mengetahui terduga pelaku. Atas meninggalnya Tirto, keluarga langsung melapor ke polisi.

"Disampaikan teman-temannya di sana berkelahi. Ditantang duel sama terduga pelaku. Tapi kemungkinan kalau satu orang saja tidak mungkin, pihak lain ada yang membantu. Tapi ini kami masih belum tahu. Kami sudah lapor polisi," ujar Miskun.

Keluarga Berharap Polisi Ungkap Pelaku

Miskun berharap autopsi yang dilakukan oleh tim medis RSSA dapat membantu polisi mengungkap pelaku penganiayaan yang membuat Tirto meninggal dunia.

"Kami pihak keluarga ingin autopsi luar tidak autopsi dalam. Dari pihak polisi membawa korban ke sini (RSSA) Kota Malang untuk menemui titik terang pelaku ini siapa," tutur Miskun.

Polis Masih Lakukan Penyelidikan

Sementara itu, Kapolsek Pakis Ajun Komisaris Polisi Moch Lutfi mengungkapkan informasi meninggalnya korban diterima pada Senin pagi. Hasil penyelidikan sementara ada dugaan penganiayaan yang terjadi di wilayah hukum Polsek Pakis. Mereka telah melakukan olah TKP serta mengambil keterangan saksi untuk mendalami dugaan penganiayaan.

"Setelah ada informasi itu, kami datang ke rumah korban dan meminta untuk dilakukan autopsi. Tujuannya untuk memastikan penyebab kematian. Kami sudah meminta keterangan dua orang saksi, untuk mengungkap kasus ini," kata Lutfi.

Wakil Ketua Umum Gerindta sekaligus Waka Komisi III DPR RI, Habiburokhman

DPR Gemes Kapolrestabes Semarang Tak Jawab Panggilan Telepon soal Penembakan Siswa SMK

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyentil Kepala Polrestabes Semarang terkait kasus penembakan yang dilakukan Aipda R terhadap seorang siswa SMK di Semarang.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024