Sela Acara Kemah di IKN, Ganjar Blusukan Desa Inklusi di Kaltim

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu Kagama penggagas Desa Inklusif
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut serta dalam kegiatan kemah di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) pada Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Acara kemah Presiden Jokowi bersama 34 Gubernur se-Indonesia ini berlangsung pada 13-15 Maret 2022.

Bakal Bikin Pembangunan Berkelanjutan, Tarif PPN 12 Persen Dinilai Berdampak Positif ke Invetasi

Di sela-sela kegiatan, Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), menyempatkan bertemu para pengurus Kagama yang menggagas Desa Inklusi se Kalimantan Raya di Mangrove Center Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu, 13 Maret 2022.

Seperti diketahui, Desa Inklusi pertama di Kalimantan Timur digagas di Desa Karya Jaya, Kutai Kartanegara pada tahun 2020 sebagai pilot project dari PP Kagama dan Kemendes RI.

PPN 12 Persen Berlaku Januari 2025, Deputi Otorita IKN Sebut Jadi Peluang Buat IKN

Ganjar mengapresiasi semangat dari para penggagas Desa Inklusi se Kalimantan Raya. Ia mendorong berjalannya Desa Inklusi dapat diaplikasikan se Kalimantan Raya. Hal itu akan mendorong terlaksananya pembangunan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Disamping itu, Desa Inklusi pertama di Kaltim ini diharapkan dapat menjadi contoh sehingga dapat dijadikan metodologi dan database untuk diterapkan bersama.

Respons Basuki Hadimuljono soal Aguan Investasi di IKN Buat Selamatkan Jokowi

"Kalau hanya disimpan didalam perpustakaan didalam tumpukan data, orang tidak akan mengerti file itu, tapi kalau ini bisa dikeluarkan dan diceritakan kita jemput. Desa inklusif itu sekali digebrak efeknya akan ke mana-mana, perempuannya jadi berdaya, usaha kecil naik kelas, model packaging bagus dan produk oke," kata Ganjar

Teknologi yang berkembang saat ini, kata Ganjar, telah menjadi cara baru dalam berkomunikasi. Dengan itu pula akan makin banyak orang yang dapat melihat dan meniru untuk menerapkan program Desa Inklusi di daerahnya masing-masing.

"Saya senang kalau ada audio visualnya. itu ada, boleh dikirim ke PP (Kagama), boleh ke saya, nanti saya sampaikan ke publik, itu komunikasi era sekarang, sehingga publik akan lebih banyak tahu dan orang akan ramai ramai berdatangan belajar dan sebagainya dan melihat kalau bisa kok kita melakukan," jelasnya.

Sementara itu, Fauzul Didi, sebagai penggagas menjelaskan, Desa Inklusi di Desa Karya Jaya telah berhasil menangani permasalahan warga terkait pertanahan.

"Kita menyelesaikan satu masalah besar tentang pertanahan dan itu sudah selesai dan masuk ke pemerintah pusat dan akan dikembalikan lagi ke masyarakat. Kemudian masalah pertanian, perkebunan dan juga akan melakukan kajian seperti desa pintar bekerjasama dengan Bank Indonesia," kata Didi.

Ia menambahkan, dari bekal kesuksesan tersebut pihaknya optimis untuk menerapkan Desa Inklusi se Kalimantan Raya dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.

"Hari ini kita memperbesar bukan hanya di Kalimantan Timur saja, tapi di Kalimantan secara seluruhnya maka kita akan buat program desa inklusi kalimantan Raya yang kita harapkan semua masalah yang ada di Kalimantan, apa yang kurang di desa itu akan diselesaikan bersama," jelasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya