Gempa 6,9 Guncang Nias, Warga Mentawai 'Auto' Evakuasi Mandiri

Ilustrasi Gempa guncang Nias.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Getaran gempa bumi tektonik magnitudo 6.9 yang terjadi pada Senin dini hari 14 Maret pukul 04.09 WIB di wilayah Pantai Selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, terasa cukup kuat di beberapa wilayah di Sumatra Barat.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman, Dhamasraya, Payakumbuh, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman dan Solok, merupakan beberapa wilayah di Sumatra Barat yang terdampak getaran lindu tersebut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas IIB Kabupaten Kepulauan Mentawai Akmal menyebutkan, sebagian masyarakat khususnya di daerah Siberut, sempat melakukan evakuasi mandiri usai diguncang gempa bumi itu.  

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

Evakuasi mandiri kata Akmal, selama ini memang biasa dilakukan oleh warga Kepulauan Mentawai apabila merasakan getaran gempa bumi yang cukup kuat. Kesadaran akan potensi bahaya gempa dan tsunami membuat warga respon cepat apabila merasakan getaran gempa.

"Kondisi Mentawai pasca gempa bumi dinihari tadi, aman. Sejumlah warga di Sikabaluan Siberut, sempat mengungsi ke titik-titik aman. Itu biasa mereka lakukan Ketika ada gempa dengan getaran cukup kuat," kata Akmal, Senin 14 Maret 2022.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Meski getaran dirasa cukup kuat kata Akmal, namun hingga kini belum ada laporan terkait dengan kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Meski demikian, pihaknya masih melakukan pantauan. 

Terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,7. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,71° Lintang Selatan dan  98,50° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 6 kilometer arah Selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 25 kilometer.

Menurut Bambang, merujuk hasil pemodelan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Tercatat, hingga pukul 05.10 WIB, terdapat 4 kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6.0. Gempa terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Gempa yang berdampak dan dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, Gunungsitoli dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala intensitas III MMI (terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Lalu di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dengan skala intensitas II MMI (benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya