Mahasiswa Papua Pemukul AKBP Ferikson Ditangkap
- Istimewa/Andrew Tito
VIVA – Aksi demo mahasiswa Papua di depan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menolak rencana pemekaran provinsi Papua berlangsung ricuh. Salah satu perwira polisi Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon terluka karena terkena pukulan.
Kapolres Metro Jakarta Puaat Kombespol Hengki Haryady mengatakan sudah mengamankan mahasiswa yang memukul Ferikson dengan besi. Akibat pukulan itu, kepala Ferikson mengalami luka serius dan harus dijahit.
"Sudah (ditangkap)," ujar Hengki dikonfirmasi, Jumat 11 Maret 2022.
Hengki mengatakan, hingga saat ini pelaku masih diperiksa secara intensif di Polres Metro Jakarta Pusat. Beberapa mahasiswa juga diamankan di Polda Metro Jaya. "Masih diperiksa," ujarnya.Â
Dia mengatakan, massa mahasiswa Papua itu melakukan aksi sejak pukul 12.30 WIB siang tadi. Mereka memaksa melakukan aksi di depan Istana Negara. Namun, aksi mereka berhasil digagalkan aparat hingga berakhir ricuh.
Ia menekankan demo di Istana Negara memang tak boleh karena merupakan objek vital. Â Kata dia, aturan itu tercantum dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
"Mereka memaksa demo di kawasan istana. Kami sudah berikan imbauan secara persuasif," tutur Hengki.Â
Menurut dia, saat hendak memaksa demo dekat Istana, mahasiswa Papua itu juga membawa bendera Bintang Kejora. "Mereka membawa bintang kejora," ucapnya.
Selain AKBP Ferikson, 4 anggota polisi lain juga terluka akibat pukulan benda tumpul dan lemparan batu. Â Para mahasiswa itu bertindak anarkis dengan menyerang petugas karena diadang masuk mendekat area Istana Negara. "Kasat Intel dipukul pakai besi," ujarnya.Â