TNI-Polri Jaga Desa Lokasi Bentrok Maut Perguruan Silat di Banyuwangi
- FB Infoseputar Banyuwangi
VIVA – Aparat gabungan dari Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berjaga-jaga di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah terjadi bentrokan antara dua perguruan silat yang menewaskan satu orang pada Kamis dini hari, 10 Maret 2022. Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi bentrok susulan dan mendinginkan suasana.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Polisi Didiek Harianto menuturkan, tim gabungan keamanan Polri dibantu TNI telah ditempatkan di lokasi.
Bahkan, satu peleton Brimob juga telah diluncurkan ke lokasi. Demikian juga personel TNI AD dan TNI AL. Aparat keamanan juga melakukan penyekatan-penyekatan di beberapa titik.
Selain itu, lanjut Didiek, Satreskrim Polresta Banyuwangi juga melakukan patroli siber untuk mengantisipasi informasi-informasi hoaks terkait kasus tersebut. Sebab, bentrokan terjadi diduga karena adanya kesalahpahaman antara pesilat dari dua perguruan yang dibumbui provokasi dan informasi palsu atau hoaks.
Dia menjelaskan kedua belah pihak dan Forkopimda telah bertemu.
"Semua telah sepakat untuk melakukan konsolidasi ke dalam dan mendinginkan suasana. Kedua pihak juga sepakat menyerahkan proses hukum pada kepolisian," kata Didiek.
Pertemuan tersebut dilakukan di Markas Kepolisian Sektor Bangunrejo pada Kamis kemarin. Hadir dalam pertemuan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut(P) Ansori, Wakapolresta AKBP Didiek Harianto, dan Wabup Sugirah, dan perwakilan dari dua perguruan silat yang bertikai.
Ipuk juga meninjau lokasi kejadian. Di sana Ipuk menemui Kades Sukorejo, Samsudin, dan warga setempat.
"Saya sudah bertemu kedua belah pihak. Mari kita semua menahan diri, menjaga persaudaraan. Saya minta semua saling menjaga kondisifitas di internal masing-masing. Kami nantinya juga akan silaturahmi dengan perguruan silat yang ada di Banyuwangi," katanya.
Ipuk meminta agar masyarakat, terutama kelompok yang bertikai, agar menahan diri. Dia juga meminta agar seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan termakan informasi-informasi yang tidak benar.
"Karena itu kami minta semua pihak untuk tidak termakan isu-isu yang tidak benar. Kita berharap kejadian ini tidak terjadi lagi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok massa dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan Pagar Nusa di Desa Sukrejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, terlibat bentrok pada Kamis dini hari, 10 Maret 2022.
Satu orang dilaporkan tewas dan belasan orang mengalami luka-luka. Akibat lain dari bentrokan tersebut, enam rumah warga rusak.