Sosok Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88 dan Fakta-faktanya
- VIVA/ Fajar Sodiq
VIVA – Tim Densus 88 Anti Teror Polri, menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, di daerah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebelum di tembak mati, Sunardi sempat mencoba kabur dengan mobilnya hingga membahayakan petugas dan pengguna jalan lainnya.
Sosok Sunardi
Sunardi (54) adalah seorang dokter. Ia membuka praktik di rumahnya di RT 03/RW 07 Kampung Bangunharjo, Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
Sunardi yang berprofesi sebagai dokter itu ternyata dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga.
Dikabarkan bahwa Sunardi bukan warga asli Kelurahan Gayam, melainkan seorang pendatang yang membeli rumah di Sukoharjo.
Selama tinggal disana, Sunardi belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada RT setempat.
Diketahui bahwa Sunardi memiliki empat orang anak dan satu istri. Istrinya pun juga berprofesi sebagai dokter dan membuka praktik dokter umum di sebuah klinik Kesehatan di Solo.
Dokter Sunardi Tak Pernah Berkumpul dengan Warga
Seperti diberitakan sebelumnya oleh VIVA, Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Gayam, Sukoharjo, Bambang Pujiana mengatakan dokter Sunardi merupakan sosok yang tidak pernah berkumpul dengan warga. Selama menjabat sebagai ketua RT, ia mengaku bahwa Sunardi tidak pernah datang dalam pertemuan yang mengundang warga kampung tersebut.
“Sejak saya memang memegang Ketua RT sejak April 2019 sampai saat ini itu saya mengadakan pertemuan dan kegiatan warga tapi Pak Nardi tidak pernah datang dan tidak pernah sosialisasi. Apalagi kerja bakti, tidak sama sekali,” jelasnya saat ditemui di kantornya di Sukoharjo, Kamis, 10 Maret 2022.
Tak Pernah Bayar Iuran RT
Bambang tidak mengetahui alasan ketidakhadiran salah satu warganya itu dalam setiap pertemuan yang digelar di kampungnya. Bahkan, Sunardi juga tidak pernah membayar iuran RT seperti pada warga umumnya.
“Tidak sama sekali (iuran). Boleh dicek di bendahara saya kalau yang namanya Pak Dokter Sunardi itu iuran, tidak pernah. Padahal iuran di tempat saya itu cuma satu bulan sebanyak Rp 25 ribu setiap tanggal 10,” ungkapnya.
Dokter Sunardi Hanya Terlihat Saat Beribadah di Masjid
Sebagai Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Bambang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Dokter Sunardi. Meski demikian, ia sering melihat sosok dokter itu saat sedang menunaikan ibadah sholat di masjid setempat.
“Tidak pernah (komunikasi). Kalau ketemunya dia itu di masjid tempat saya ketika salat, biasanya saat magrib dan isya. Saat ketemu juga tidak pernah saling menyapa,” ujar Bambang.
Dokter Sunardi Tak Dimasukkan Grup WhatsApp RT
Tidak adanya keinginan untuk berosialisasi dengan warga, Bambang memutuskan untuk tidak memasukkan Sunardi ke dalam WhatsApp grup warga RT setempat. Grup tersebut berfungsi untuk menyampaikan informasi maupun kegiatan yang menyangkut lingkungan tersebut.
“Dia itu juga tidak saya masukkan di grup. Kan dia kelihatannya tidak mau kumpul-kumpul dengan warga, karena apa karena percuma tidak ada tanggapan apa-apa. Kalau ada informasi apa-apa kan lewat grup kapling itu,” kata dia.
Mobil Jenazah Diberangkatkan dari Semarang
Jenazah terduga teroris yang mati ditembak Densus 88 Antiteror, dr Sunardi, tiba di rumah duka pada Kamis sore, 10 Maret 2022. Jenazah dimakamakan di pemakaman Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis malam.
Juru bicara keluarga dr Sunardi, Endro Sudarsono, mengatakan mobil jenazah yang membawa jenazah dr Sunardi berangkat dari Semarang sekitar pukul 15.00 WIB. Selanjutnya jenazah tersebut tiba di rumah duka yang beralamat di Jalan Dr Muwardi No 92, Bangunsari RT 3 RW 7, Gayam, Sukoharjo sekitar pukul 16.45 WIB.
“Tadi yang mendampingi di dalam mobil jenazah itu Mas Supri dari Takmir Masjid Muhajirin Solo. Setelah mobil jenazah tiba di rumah duka, jenazah langsung dimasukkan ke dalam rumah,” kata Endro, Kamis, 10 Maret 2022.
Jenazah Dimakamkan Habis Isya
Setelah itu, mobil jenazah yang membawanya dari Semarang langsung meninggalkan rumah duka. Mobil jenazah untuk membawa menuju tempat peristirahatan terakhirnya pun berganti.
“Abis isya dimakamkan di makam Polokarto,” tutur Endro.
Pekikkan Takbir
Diketahui bahwa saat kedatangan jenazah disambut oleh sejumlah laskar dengan memekikkan takbir.
“Banyak tadi yang datang ada ratusan. Selain warga juga dari (laskar) Sukoharjo dan beberapa Solo Raya masuk ke sana,” jelas Endro.
Sunardi yang berprofesi sebagai dokter itu tewas dalam penyergapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Cendana Baru, Sugihan, Sukoharjo pada Rabu, 9 Maret 2022, malam. Mobil yang ditumpangi Sunardi menghantam tembok pagar rumah milik warga.