Damkar Bogor Evakuasi Pria Obesitas 180 Kg ke RS Fatmawati

Singgih (42), pria obesitas yang beratnya mencapai 180 kilogram.
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad AR.

VIVA - Lantaran tenaga medis dan warga yang tak sanggup mengevakuasi Singgih (42), pria obesitas yang beratnya mencapai 180 kilogram, akhirnya dievakuasi oleh Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor. Singgih berhasil dievakuasi oleh 10 orang ke ambulace Dinas Pemadam Kebakaran untuk menjalani perawatan ke RSUP Fatmawati, Jakarta.

Geger Pria India Tiba-tiba Hidup Lagi saat Akan Dikremasi, 3 Dokter Diskors

Singgih (42), pria obesitas yang beratnya mencapai 180 kilogram.

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR.

Dievakuasi dari Rumahnya

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Singgih dievakuasi dari rumahnya di Kampung Pos RTO3/13, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong.

"Ya kita menerima laporan dari Bapak Agus. Kemarin pagi kita evakuasi pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Tim menerima permintaan evakuasi seorang pasien bernama Singgih 42 tahun yang mengalami obesitas dengan berat badan 180 kilogram untuk diantarkan menjalani pengobatan di RSUP Fatmawati Jakarta," kata Danru Rescue II Damkar Kabupaten Bogor, Muhammad Ridwan, saat dihubungi Kamis, 10 Maret 2022.

Tertarik Lakukan Inseminasi? Perhatikan Hal Ini

Baca juga: 22 Persen Masyarakat Dunia Diprediksi Alami Obesitas di 2045

Petugas Medis dan Warga Tidak Bisa Mengangkat Pasien

Ridwan mengatakan bantuan evakuasi ini dilakukan karena petugas medis dan warga tidak bisa mengangkat pasien. Sehingga untuk membantu penanganan Tim Rescue II Damkar mengerahkan 10 orang anggota. Petugas menggangkat tubuh Singgih bersama kasurnya lantaran Singgih sulit berdiri.

"Proses evakuasi berjalan lancar pasien dievakuasi kedalam ambulance kami oleh tim dan langsung menuju RSUP Fatmawati untuk penanganan lebih lanjut," kata Ridwan.

Mengidap Penyakit

Selain masalah obesitas yang dialami oleh Singgih, ia juga mengidap penyakit yang diderita sejak setahun silam yaitu sering mengeluarkan air dari luka pada bagian perutnya. Terkadang ia dan ibunya yang membantu merawat selama hampir setahun ini kelelahan karena harus mengganti kain, handuk, seprei bahkan kasur yang selalu basah oleh cairan yang keluar dari tubuhnya yang keluar melalui luka-luka di bagian bawah perut.

"Alhamdulillah sekarang saya sudah di rumah sakit Fatmawati, sudah ditangani oleh dokter, bahkan cairan yang selama ini keluar terus dari luka yang di bawah perut sudah berhenti," kata Singgih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya