MUI Keluarkan Aturan Baru soal Salat Berjamaah dan Ramadhan

Ilustrasi Salat
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, saat ini pemerintah sudah mulai melakukan pelonggaran atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun. 

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Dengan demikian, aktivitas ibadah salat jamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak. 

Ia menjelaskan, bahwa fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika shalat, itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang. 

Syifa Hadju Sering Diganggu Makhluk Halus Saat Salat, Wajah Seram Muncul di Depan Mata!

Ilustrasi salat berjamaah.

Photo :
  • Diki Hidayat

"Dengan demikian, salat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan", ujar Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh kepada wartawan, Kamis, 10 Maret 2022. 

Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak, MUI Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Hukumnya Wajib

Lebih lanjut Niam menjelaskan, demikian juga aktivitas pengajian di masjid dan perkantoran dapat kembali dilaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehataan.  

Untuk itu, tambah Niam, umat Islam diminta mengoptimalkan persiapan pelaksanaan ibadah Ramadhan dengan khusyu dan semarak, tetapi tetap disiplin dalam menjaga kesehatan. 

"Sebentar lagi kita akan memasuki Ramadhan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir batin sebaik-baiknya," ujarnya. 

Dia menambahkam, Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial. "Kita optimalkan syiar tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan," katanya. 
 

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak negara-negara Islam menyatukan kekuatan untuk beraksi bersama menghentikan serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024