Bandara Ahmad Yani Semarang Sudah Terapkan Aturan Baru Tanpa Swab

Suasana bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa, 8 Maret 2022.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Operator bandara Ahmad Yani Semarang menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah terbaru terkait syarat penerbangan.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Suasana bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa, 8 Maret 2022.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Dukung Kebijakan Satgas COVID-19

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

General Manager PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, mengatakan hal itu sesuai dengan Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang dengan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Juga, lanjutnya, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

"Prinsipnya, kami selaku operator bandara selalu mendukung dan melaksanakan segala kebijakan yang telah diatur dalam Surat Edaran Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan, yang mana ketentuan yang baru tersebut tidak mewajibkan calon penumpang menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen," kata Hardi, Selasa, 8 Maret 2022.

Baca juga: AP I Terapkan Aturan Baru Perjalanan Udara Domestik, Ini Rinciannya

Ia menambahkan ketentuan tersebut berlaku bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Dan kebijakan ini sudah berlaku efektif di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani," tegasnya.

Sebagai informasi tambahan, lanjut Hardi, ketentuan bagi pelaku perjalanan dalam negeri antara lain, telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga atau booster tidak diwajibkan menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.

Kemudian, yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama atau mereka yang karena alasan kesehatan belum bisa mendapatkan vaksin, wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.

Khusus mereka dengan penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksinasi, juga wajib melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak dapat mengikuti vaksinasi COVID-19.

Untuk calon penumpang domestik yang berusia di bawah 6 tahun dapat melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jasa bandara untuk tetap mentaati dan menjalankan protokol kesehatan dan juga sudah menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi dan mengisi electronic-Health Alert Card (e-HAC) sebelum ke Bandara agar dapat mempercepat proses pemeriksaan dan tidak menimbulkan antrian," kata Hardi.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024