Pengangkat Jenazah 7 Jenderal dari Lubang Buaya Meninggal Dunia
- Antara
VIVA – Salah satu pengangkat jenazah pahlawan revolusi, Pembantu Letnan Dua (Pelda) KKO (Purn) Soegimin, meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) Dr. Ramelan Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/3), karena gangguan pernapasan.
Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Soegimin disemayamkan di kediamannya di Jalan Ketintang Baru XII No. 27 Surabaya sebelum dimakamkan, Minggu.
Soegimin mengembuskan napas terakhirnya di usia 83 tahun pada Minggu sore sekira pukul 15.47 WIB, dengan meninggalkan seorang istri dan tujuh orang anak.
Jenazah Soegimin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) 10 November, yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, dengan diawali upacara militer, Minggu, pukul 21.00 WIB. Upacara pemakaman Soegimin digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Bertindak selaku Inspektur Upacara dalam pemakaman tersebut adalah Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) Brigjen TNI (Mar) Widodo, dengan Komandan Upacara Komandan Batalyon Roket (Danyonroket) 2 Marinir Letkol Marinir Daulat Situmorang, serta pasukan upacara gabungan TNI AL, Angkatan Darat (AD), dan Angkatan Udara (AU).
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto, atas nama pribadi dan seluruh prajurit Korps Marinir, menyatakan duka cita mendalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa.
Pelda KKO (Purn) Soegimin merupakan salah satu yang diberikan tugas oleh Komandan Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL), yang saat itu dijabat Mayjen Hartono, untuk mengangkat jenazah tujuh perwira tinggi TNI AD korban tragedi Peristiwa 30 September 1965 di Lubang Buaya, Jakarta.
Terdapat sembilan personel, termasuk Soegimin, yang bertugas mengangkat jenazah para Pahlawan Revolusi tersebut.
Kesembilan pengangkat jenazah pahlawan revolusi itu ialah Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Misnan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, dan Kopda KKO Van Kandou, Kopda KKO Sudarjo, Pelda KKO Soegimin, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni, dan Praka KKO Subekti. (Ant/ANTARA)
Baca juga:Â Alasan Jenderal Anumerta A Yani Sekolahkan Anak di Sekolah Katolik