Viral Kijang Kapsul Diamuk Massa, Polisi Ungkap Penyebabnya
- Instagram@andreli_48
VIVA – Insiden kecelakaan yang viral di media sosial dengan sebuah kendaraan yang dikejar - kejar massa ditangani polisi. Insiden tersebut berawal terjadi di  Jalan Cipatik Kampung Cantilan Kabupaten Bandung hingga Margaasih.
Awal mula kejadian Kendaraan Toyota Kijang LGX dengan nomor polisi D-1058-ZS yang dikemudikan AGÂ melaju dari arah Soreang menuju arah cipatik melaju dengan kecepatan tinggi diduga karena lalai dan tidak hati - hati sehingga bertabrakan dengan kendaraan angkot dengan nomor polisi D-1945-YM.
"Kemudian pengemudi kendaraan kijang melanjutkan laju kendaraannya menuju ke arah Margaasih dengan kecepatan sedang, saat tiba di tempat kejadian perkara wilayah hukum Polres Cimahi pengemudi Kendaraan Toyota Kijang LGX No. Pol. D-1058-ZS menabrak kios kelapa kemudian menabrak warung dan Sepeda motor yang sedang parkir," ujar Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo dalam keterangannya, Jumat 4 Maret 2022.
Tak berhenti disitu, kendaraan itu kemudian menabrak  dua sepeda motor. Kasus tersebut saat ini masih diselidiki baik para saksi maupun barang bukti.
"Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut tidak ada korban jiwa hanya kerugian materi pada kendaraan dan kios yang terlibat," katanya.
Sebelumnya, video mobil Toyota Kijang kapsul ugal-ugalan diamuk massa viral di media sosial.
Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @andreli_48. "Sebuah mobil Toyota Kijang kapsul dengan nopol D 1058 ZS diamuk massa sekira pukul 09.10 WIB hari ini, Jumat 04 Maret 2022," tulis andreli_48 pada caption unggahan videonya.
Dalam unggahan video itu memperlihatkan sebuah mobil Kijang kapsul warna gelap sedang diamuk massa. Tampak mobil berhenti di sisi kanan jalan. Warga di jalan mengerumuninya. Terlihat massa menendang dan memukul mobil tersebut dari sisi kiri dan kanan.
Harga Mobil LCGC Bakal Lebih Mahal Gegara PPN 12 Persen, Toyota: Perlu ada Intervensi
Mobil LCGC termasuk kategori barang mewah yang ikut terdampak kenaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen di tahun ini. Artinya tidak menutup
