Lestarikan Budaya, Ganjar Beri Bantuan Gamelan ke Desa-desa di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan seperangkat gamelan untuk banyak desa di Jawa Tengah. 

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini sudah ada 110 desa yang menerima bantuan seperangkat alat gamelan. Terkait besarannya berbeda-beda, dari Rp 75 juta sampai Rp 200 juta. 

Salah satu desa yang menerima bantuan gamelan adalah Desa Wonosari, Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung.

Di sana, para niaga (pemaian gamelan) tampak senang menerima bantuan itu. Mereka pun memainkan gamelan dari pendapa wisata Bumi Makukuhan Desa Wonosari, Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung.

Para niaga (pemain gamelan) latihan rutin bersama para penari jatilan atau jaran kepang tiap sepekan.

“Bersatu padu bersama Ganjar Pranowo. Gotong Royong Mbangun Seni Budaya. Tak akan menyerah hadapi marabahaya…” lantunan syair itu menjadi pembuka dalam latihan kali itu.

Tembang tersebut diciptakan sebagai wujud terima kasih atas kepedulian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah memberikan bantuan seperangkat gamelan untuk desa setempat.

“Di desa ini ada tiga kelompok kesenian. Tapi selama ini untuk beli alat gamelan tidak mampu. Alhamdulillah ini dapat bantuan dari Pak Ganjar,” ujar Mardiyono, seniman Desa Wonosari, saat ditemui seusai latihan.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Menurutnya, dengan adanya bantuan gamelan tersebut, keberadaan kesenian di desanya kian berkembang. Bahkan, banyak generasi muda yang ikut berlatih.

“Kalau jenis kesenian di sini ada wayang kulit, jatilan, dan topeng ireng. Sekarang bukan kalangan tua saja yang main, anak-anak SD juga ada yang ikut kita ajak bermain,” tuturnya.

Lewat Program Asik, Andra Soni Pede Tingkatkan Nilai Kebudayaan yang Rendah

Mardiyono mengatakan, kelompok kesenian yang ada di desanya dipersiapkan untuk dapat turut serta mengembangkan wisata Bumi Makukuhan Desa Wonosari.

“Ke depan bisa ditampilkan di tempat wisata di desa ini. Selain itu juga bisa tampil di acara tradisi desa seperti nyadran dan merti bumi,” lanjutnya.

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Ditambahkan, selain kalangan seniman, ibu-ibu PKK Desa Wonosari juga memanfaatkan gamelan tersebut untuk membuat satu grup kesenian.

Asih, anggota PKK Desa Wonosari menuturkan, pihaknya senang atas bantuan gamelan tersebut. Bahkan saat ini PKK dapat ikut memeriahkan, ketika ada pertunjukan kesenian di desanya.

“Senang dapat bantuan dari Pak Ganjar. Kita latihan rutin dan dipentaskan kalau ada acara-acara desa,” ungkapnya.

Baca juga: Mahasiswa-Milenial Sumut Konvoi Bentor Dukung Ganjar Maju Pilpres

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya