Presidensi G20 Akan Digelar di 25 Kota
- Istimewa
VIVA – Rangkaian kegiatan Presidensi G20 di Indonesia akan digelar di 25 kota. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong membeberkan ada alasan di balik pertemuan di 25 kota tersebut.
Bukti Indonesia Negara Besar
Dia menyampaikan Indonesia sebagai negara besar, ingin membuktikan kepada dunia bahwa memiliki banyak tempat yang bersejarah dan mampu menyelenggarakan even akbar sekelas G20.
“Coba di negara lain misalnya mungkin tidak sampai 25 kota tempat penyelenggaraan presidensial G20. Di ujung utara ada Kupang, di selatan ada Labuan Bajo, di barat itu ada Danau Toba. Jadi kita ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar negara yang kaya dan negara yang penuh ide-ide kreatif untuk masa depan dunia,” kata Usman melalui keterangan persnya, Kamis, 3 Maret 2022.
Sementara pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kemenko Maritim dan Investasi Ayodhia G. L. Kalake mengatakan kementerian di bawah koordinator Kemenko Marves telah melakukan rapat koordinasi hingga level teknsi untuk penyelenggaraan presidensi G20 tahun 2022 ini.
Dia berharap agar presidensi G20 dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat saat pertemuan di 25 kota. Pertemuan di 25 Kota diperkirakan akan dihadiri 20.988 delegasi dan ada ratusan pertemuan yang untuk menampung dinamika yang ada.
“Kita punya 3 isu prioritas yang menjadi kepentingan global, termasuk juga isu kesehatan, kemudian bagaimana transisi energi dan juga digital ekonomi dapat terkendali dengan baik di dalam pertemuan ini. Kami sudah menyiapkan dengan baik dan pemerintah Indonesia sudah bekerja keras dan menyiapkan semuanya dengan baik. Kami juga memohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat sehingga perhelatan akbar ini dapat diselenggarakan dengan baik,” ujarnya.
Solo Jadi Salah Satu Tuan Rumah
Sedangkan, Direktur Kerjasama regional dan multilateral BKPM Fajar Usman menambahkan Solo menjadi salah satu tuan rumah pertemuan G20 karena ada beberapa pertimbangan. Salah satu isu prioritas yang akan di bawa oleh Kementerian Investasi adalah terkait dengan investasi berkelanjutan.
Kota Solo merupakan salah satu kota yang mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan sehingga akan sejalan dengan apa yang menjadi misi Kementerian Investasi yaitu mendorong dilaksanakannya investasi berkelanjutan.
“Pusat unggulan IPTEK UNS menjadi pusat pengembangan baterai lithium yang akan mendukung untuk terbangunnya ekosistem ekonomi berkelanjutan. Ini mungkin salah satu pertimbangan memilih kota Solo sebagai salah satu tempat pertemuan Trade, Industry, and Investment Working Group (TII WG),” kata dia.