7 Fakta Unik Soeharto yang Jarang Diketahui

VIVA Militer: Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto
Sumber :
  • Headtopics

VIVA – Soeharto merupakan presiden kedua Republik Indonesia. Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 diakibatkan mengalami  kegagalan multiorgan. Diketahui jika beliau meninggal dunia berusia 86 tahun. 

Ibunda Meninggal Dunia, Dede Yusuf Ungkap Keinginan yang Belum Tercapai

Berbicara tentang sosok Soeharto, mungkin diantara kalian sudah merasakan kepemimpinannya. Mulai tentang enaknya hidup di masa kepemimpinannya yang serba murah itu, hingga soal harta pribadi yang memiliki kekayaan yang sangat banyak. Masih ada banyak fakta unik lainnya tentang sosok Presiden Soeharto yang jarang diketahui. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya berikut ini yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Sosok Soeharto

Dede Yusuf Sebut Ibunda Sosok Tangguh, Alami Serangan Jantung hingga Sempat Idap Kanker

VIVA Militer: Jenderal TNI Wiranto dan Presiden Soeharto

Photo :
  • Youtube

Soeharto merupakan Jenderal kelahiran Kemusuk, Yogyakarta, pada tanggal 8 Juni 1921. Ayahnya seorang petani dan juga pembantu lurah dalam pengairan sawah desa yang Bernama Kertosudiro. Sedangkan ibunya bernama Sukirah.  Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Kronologi Meninggalnya Ibunda Dede Yusuf, Sempat Alami Serangan Jantung

Setelah peristiwa G30S PKI pada tanggal 1 Oktober 1965, Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Beliau juga dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno.

2. Mendapat Julukan "The Smiling General

Presiden Soeharto juga mendapat julukan "The Smiling General" atau Jenderal yang Tersenyum. The Smiling General bahkan menjadi judul buku biografi mantan Presiden RI, Soeharto, yang ditulis OG Roeder, penulis asal Jerman Barat. Julukan itu pun melekat pada sosok Soeharto dan populer di dunia internasional karena raut mukanya yang khas dengan senyuman. 

3. Soeharto Enggan Menjadi Presiden?

VIVA Militer: Jenderal TNI HM Soeharto

Photo :
  • Tutut Soeharto

Pernahkah kita berpikir jika Soeharto sangat berambisi menjadi presiden? Buktinya, begitu Bung Karno lengser ia pun cepat-cepat dilantik menjadi kepala negara. Mungkin kesannya sangat ambisius, tapi justru Soeharto sempat mengatakan jika dirinya enggan menjadi presiden.

Kabarnya memang beliau enggan menyematkan gelar presiden kepada dirinya. Kendati demikian, beliau mau untuk menjalankan tugas kepresidenan. Alasannya sendiri karena jika menjadi presiden kesannya seperti mendepak Bung Karno, dan rakyat akan mengutuknya. Soeharto tetap dengan prinsipnya hingga pada akhirnya ia ditempatkan pada posisi harus menjadi presiden. Kemudian belia akhirnya dilantik menjadi presiden kedua RI. Uniknya, meskipun sempat tak mau jadi presiden, ia menjadi seorang presiden yang menjabat paling lama, yaitu 32 tahun.

4. Tanzania Pernah Tak Akui Soeharto Sebagai Presiden

Lengsernya Bung Karno menjadi hal yang mengejutkan. Tak hanya bagi rakyat Indonesia, namun juga dirasakan oleh dunia. Sosoknya yang sangat kharismatik dan penting itu selalu menjadi sorotan dunia. Begitu jabatan Bung Karno lengser dan digantikan Soeharto, beberapa negara tak mengakui presiden kedua ini, dan tetap menganggap Putra sang Fajar adalah kepala negara NKRI.

Seperti yang dilakukan oleh Tanzania, menteri kabinet presiden mereka pernah tak mengakui Soeharto. Saat itu seorang pejabat bernama Moehammad Jasin yang akan ditugaskan untuk jadi duta besar di Tanzania. Tapi, ia ditolak mentah-mentah lantaran surat pengantarnya ditandatangani oleh Soeharto, bukan Soekarno. Jasin sudah menjelaskan jika terjadi pergantian presiden, namun pihak Tanzania bersikukuh menolak Soeharto. Hingga akhirnya setelah proses birokrasi yang rumit Jasin pun bisa bertugas.

5. Menantang Sylvester Stallone

Soeharto dikabarkan sempat menantang si Rambo alias Sylvester Stallone. Bukan untuk berduel atau tembak-tembakan, tapi untuk bermain golf. Saat itu Sly tengah ke berkunjung ke Indonesia untuk membuka salah satu restoran. Di saat bersamaan, kebetulan Presiden Soeharto tengah senggang, akhirnya bertemulah kedua orang ini.

Kemudian Soeharto menantang Sly untuk bermain golf sebanyak 19 set. Lucunya, meskipun saat itu sang presiden kedua ini sudah lumayan uzur, tapi ia mengalahkan Stallone dengan telak. Sang Rambo ini pun mengakui kehebatan Pak Harto, kemudian dari mulutnya terlontar satu pujian, “You are the best player”.

6. Cerutu dan Mood

Soeharto

Photo :
  • Twitter @wank37

Tak hanya hobi mancing dan menembak, Soeharto juga sangat menggemari cerutu. Dalam setiap kesempatan, sang presiden pasti akan menyedot cerutu. Uniknya dari hobi sang presiden ini yaitu seseorang bisa menebak moodnya dari cara Soeharto menyedot cerutu tersebut.

Menurut Jenderal Rudini, seorang mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga jadi teman dekat Soeharto, ketika sang presiden menyedot cerutu sambil jalan mondar-mandir, maka ia sedang dalam mood yang bagus. Sebaliknya, ketika Soeharto menyedot cerutu sambil menunjukkan muka tak menyenangkan, maka ia sedang dalam kondisi yang tidak bersahabat.

7. Sesajen

Soeharto dikenal sangat kejawen. Hal ini memang masuk akal mengingat beliau lahir di keluarga Jawa yang benar-benar sangat kental. Terlebih Ibu Tien yang masih keluarga jauh keraton. Dengan latar belakang seperti ini, tak heran jika dalam kesehariannya, praktik-praktik Jawa masih dilakukan oleh keluarga Soeharto. Salah satunya yaitu memasang sesajen untuk hal-hal tertentu.

Seperti yang dilakukan oleh Ibu Tien ketika tak mendapati kabar dari suaminya selama beberapa waktu. Ibu Tien dengan sigap langsung memasang sesajen agar bisa segera mendapatkan kabar baik dari sang suami. Ketika itu, Prabosutedjo, adik Soeharto yang disuruh Ibu Tien untuk membeli bahan-bahannya, termasuk sebuah nasi kebuli yang gagal didapatkan. Uniknya, tak sampai sesajen dipasang lengkap, ajudan Soeharto pun datang dan memberi kabar. Soeharto menghilang saat itu karena tengah mengurus soal strategi penumpasan PKI.

Itulah fakta-fakta menarik sosok Soeharto yang selama ini mungkin jarang diketahui oleh publik. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya