Arumi Bachsin Cerita Bujuk Masyarakat Divaksin dengan Trik Sederhana
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin bercerita sekalian berbagi kiat tentang caranya mengedukasi masyarakat agar bersedia disuntik vaksin COVID-19 demi menciptakan kekebalan.
Mulanya, kata Arumi, itu tidak mudah terutama karena berbagai informasi simpang siur dan beragamnya etnis masyarakat Jawa Timur. Di Jawa Timur, ada klasifikasi jenis masyarakat secara geografis tetapi memengaruhi tradisi dan kebudayaan mereka: masyarakat kawasan Mataraman yang cenderung lembut dan kawasan Madura yang berkarakter lugas dan blakblakan.
Pemahaman tentang berbagai tipe dan tradisi serta kebudayaan itu, katanya, didapat melalui proses sosialisasi dan turun langsung menemui warga. "Harus rajin ditemui. Blusukan," katanya dalam satu kesempatan wawancara eksklusif dengan The Interview di Jakarta, Minggu, 6 Februari 2022.
Di Madura, misalnya, ada segelintir warga yang mengaku takut divaksin. Tetapi dengan penjelasan bahwa vaksinasi itu sama dengan imunisasi, mereka akhirnya menerima.
"Saya bilang, 'Bu, vaksinasi enggak menakutkan. Ibu tahu imunisasi? Imunisasi inilah vaksin'," katanya. Jadi, Arumi menyimpulkan, dengan trik istilah saja sebetulnya bisa mengubah pemahaman orang dan mengajak mereka untuk bersedia divaksin.
Dalam hal mengedukasi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pun, kata istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak itu, mesti dibedakan antara masyarakat di kawasan Mataraman, Tapal Kuda, atau Madura.
"Kalau di masyarakat [kawasan] Mataraman, kita harus lembut. Kalau di Madura, kita harus terang-terangan sama mereka: '[katakan] ini memang tidak boleh, sudah peraturannya. Kita imunisasi sama-sama'," ujarnya.