Upaya Agar Warga Pulau Panjang Banten Cinta dan Bangga dengan Rupiah

Warga menunjukan uang rupiah
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bank Indonesia Provinsi Banten bekerjasama dengan TNI AL Banten, Perbankan, Pemerintah Daerah, akademisi, tokoh masyarakat, menggelar kegiatan “Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kepulauan Terluar Banten”, bertempat di Pulau Panjang pada Kamis, 24 Februari 2022. Kegiatan ini menggunakan moda transportasi Kapal Angkatan Laut (KAL) Anyer I-3-64.

Bupati Kepulauan Seribu Bantah Helipad di Pulau Panjang Ilegal

Kegiatan ekspedisi dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, Direktur Utama Bank Banten Agus Sabaruddin, Kepala Bagian Biro Perekonomian Pemerintah Kabupaten Serang Muhammad Furqon Syafiudin, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Banten Mira Maulani Utami, perwakilan perbankan BRI dan BJB,  termasuk Tokoh Masyarakat Pulo Panjang di antaranya Camat Pulau Ampel Teguh, Kepala Desa Pulau Panjang Ratu Bulkis, serta Rektor Universitas Bina Bangsa Furtasan Ali Yusuf.

Ekspedisi diawali dengan pelepasan oleh Komandan Angkatan Laut Banten, Kolonel Laut (P) Budi Iryanto,S.E, M. Tr.Hanla di Pelabuhan Indah Kiat. Kegiatan Ekspedisi Rupiah di Pulau Panjang meliputi kegiatan kas keliling dan layanan penukaran uang pecahan kecil dan layak edar bagi masyarakat Pulau Panjang dan sekitarnya.

Sidak Pulau Panjang, Ketua DPRD DKI Temukan Helipad Ilegal

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat menjelaskan bahwa kegiatan kas keliling dan layanan penukaran uang merupakan salah satu tugas Bank Indonesia yang bertujuan untuk memastikan pendistribusian dan perputaran uang Rupiah yang layak edar, dalam nominal pecahan yang cukup, dan sampai dengan tepat waktu dapat terwujud bagi seluruh masyarakat termasuk di Pulau Panjang.

"Selain itu kegiatan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah juga diberikan kepada para siswa sekolah dan masyarakat umum, dengan tujuan agar masyarakat khususnya generasi muda semakin memahami dan menjunjung kedaulatan Negara Kesatuan Republik indonesia (NKRI) yang direpresentasikan ke dalam uang Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan alat pemersatu bangsa," katanya.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi pembayaran digital UMKM menggunakan Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) serta perlindungan konsumen. Pada kegiatan tersebut juga telah dicanangkan penyematan QRIS pada akomodasi tiket penyebrangan kapal, tiket wisata Pantai Munir, mushola, warung kelontong, dan retribusi pajak, serta aktivasi agen bank.

"Upaya ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia Provinsi Banten bersama perbankan dalam mewujudkan perluasan implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), dan digitalisasi keuangan dan sistem pembayaran yang lebih inklusif di Pulo Panjang," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten Serang Muhammad Furqon Syafiudin menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Serang termasuk di antaranya pengembangan ekonomi daerah dan optimasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dengan dukungan digitalitasi sesuai amanah dari Keprres No. 3 Tahun 2021 terkait kewajiban pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah atau P2DD.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Bina Bangsa Furtasan Ali Yusuf yang merupakan putra daerah asli Pulau Panjang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program Bank Indonesia sambil mengenang masa kecilnya.

"Kalau dulu zaman saya sekolah pembayaran hanya bisa dengan uang cash, sekarang tentu sudah lebih maju karena cukup menggunakan handphone atau digital salah satunya dengan adanya QRIS," katanya.

Sebagai wujud kepedulian sosial khususnya di bidang pendidikan, Bank Indonesia Provinsi Banten menyalurkan bantuan perangkat pendukung olahraga serta buku bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelajar di Pulau Panjang.

Sedangkan pada aspek lingkungan, Tim Ekspedisi Rupiah juga melakukan penanaman pohon mangrove dan kelapa sebagai bagian dari upaya mendukung program konservasi alam pesisir Pulau Panjang.

Kegiatan penanaman mangrove dan kelapa ini selaras dengan komitmen semangat pembangunan ekonomi hijau (green economy) berkelanjutan yang merupakan salah satu tema pada presidensi G-20 tahun 2022.

Mendukung terselenggaranya kegiatan, Camat Pulau Ampel Teguh dan Kepala Desa Pulau Panjang Ratu Bulkis turut mengawal keberlangsungan acara agar meriah dan tertib dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sehingga dapat dihadiri oleh lebih dari 250 penduduk Pulau Panjang yang di antaranya bekerja sebagai nelayan, pemandu wisata (tour guide), pedagang warung kelontong, TKI, sampai dengan siswa sekolah.

Ke depannya, keduanya berharap akan ada program-program pemberdayaan desa lainnya termasuk produk layanan bank, yang dapat memfasilitasi pengembangan berbagai potensi di Pulau Panjang agar lebih maju khususnya dalam hal penyediaan layanan tarik tunai melalui ATM dan akses pembiayaan UMKM yang lebih mudah.

Baca juga: BI Ungkap 3 Strategi Utama Genjot Instrumen Keuangan Berkelanjutan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya