LKAAM Sumbar Haramkan Menag Yaqut Injakkan Kaki di Minangkabau

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Kementerian Agama

VIVA – Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat Fauzi Bahar, mengeluarkan pernyataan keras untuk Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Basuki Ungkap Masjid Negara IKN Sudah Bisa Dipakai Salat Tarawih pada Ramadan 2025

Dengan keras, Fauzi Bahar mengharamkan Menag Yaqut Cholil Qoumas menginjakkan kaki di tanah Minangkabau. Pernyataan ini keluar, menyusul adanya pernyataan kontroversi Menag Yaqut yang membandingkan suara penggunaan toa Masjid dengan gonggongan anjing.

“Saya menyatakan, atas nama ketua LKAAM Sumatra Barat, haram untuk Menteri Agama menginjakkan tanah Minangkabau. Haram ya. Jadi, jangan coba-coba menginjak tanah Minangkabau. Ini Islam ya. Ini Islam sejati. Adat Basandi Syarak, syarak Basandi Kitabullah,” kata Fauzi Bahar, Kamis 24 Februari 2022.

WNI Bangun Masjid di Jepang, Belum Resmi Berdiri tapi Sudah Banyak yang Mualaf

Fauzi Bahar menegaskan, pernyataan Menag Yaqut itu sudah kelewatan dan telah melukai hati masyarakat Minangkabau. Bahkan, menurut Fauzi Bahar Menag Yaqut juga sudah menyalahgunakan wewenang yang diberikan Presiden Joko Widodo. 

“yang melukai hati kami masyarakat di Minangkabau ini, menyamakan tentang suara mic/toa ini dengan gonggongan anjing itu. Ini, telah menyalahgunakan wewenang yang diberikan bapak Presiden. Kasihan kita kepada bapak Presiden yang telah mempercayakan kepada dia dan dia menyalahggunakan wewenang itu. Sudah kebangetan yang dilakukan nya, kita sebagai umat Islam menyatakan, menentang apa yang diberikan oleh beliau itu tentang bagaimana suara mic yang dia katakan sama dengan suara gonggongan anjing. Demi Allah, kita berjuang untuk perjuangan ini,” kata Fauzi Bahar.

Kompol Nurma Ungkap Alasan Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pencabulan di Toilet Masjid Pancoran

Baca juga: Kemenag Bantah Yaqut Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing

Polisi Jerman.

Ada Ancaman Bom, Masjid di Jerman Digeledah Polisi

Diketahui, Jerman telah mengalami peningkatan rasisme dan kekerasan anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir, yang didorong oleh partai dan gerakan politik sayap kanan.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2025