Ribuan Warga Lansia di Bekasi Tolak Divaksin
- VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)
VIVA –  Ribuan warga lanjut usia atau lansia yang berdomisili di Kota Bekasi takut divaksin. Kecamatan Pondokgede jadi wilayah terbanyak penduduk lansia yang menolak divaksin COVID-19.
Merujuk data Dinas Kesehatan Kota Bekasi per 20 Februari 2022. Alasan para lansia menolak divaksin karena punya riwayat penyakit komorbid.
"Ada 8.456 warga Lansia yang enggan divaksin. Data itu sesuai dengan laporan wilayah, kami juga akan cek ke lapangan nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati dikutip pada Rabu, 23 Februari 2022.
Namun, bukan karena komorbid, sebagian Lansia menolak juga karena takut dan tak mau divaksin. "Jadi, mereka ada yang tak memberi alasan, yah tidak mau saja," ujarnya.
Meski demikian, kata Tanti, pihaknya tetap memikirkan cara untuk mengajak para Lansia agar mau divaksin. Dia mengatakan pihaknya siap melakukan sosialisasi dan advokasi kepada warga.
Dia mengatakan, para lansia yang menolak itu ternyata belum divaksin sama sekali termasuk dosis pertama. Maka itu, ia akan memberikan pemahaman kepada semua warga agar mau untuk divaksin COViD-19.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, secara keseluruhan angka COVID-19 di daerah yang dipimpinnya mencapai 139.397 kasus. Jumlah itu terdata selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.Â
Pun, Tri menambahkan untuk kasus sembuh tercatat 113.077 kasus. Sementara, kasus kematian ada 1.149 orang.Â
"Kasus baru ada 2.527 kasus, dan kasus sembuh ada 1.682 kasus, jadi totalnya mencapai 25.171 kasus," katanya.
Tri menambahkan, untuk wilayah yang terbanyak kasus COVID-19 terdapat di Kelurahan Pejuang dengan jumlah 1.042 kasus. Di bawahnya ada Kelurahn Bojong Rawalumbu dengan 973 kasus, dan Kelurahan Harapan Jaya dengan 941 kasus.
"Untuk kasus terendah ada di wilayah Ciketing Udik dengan 94 kasus," tuturnya.