Banjir Rob Terjang Tiga Desa di Maluku, 1318 Jiwa Mengungsi
- tvOne/Christ Belseran
VIVA – Gelombang pasang disertai angin kencang melanda Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku menyebabkan banjir rob menerjang tiga desa dan 1.318 jiwa mengungsi. Akibat tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh.
Banjir rob ini terjadi di desa Sesar Kecamatan Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku. Angin kencang disertai gelombang pasang menerjang Kabupaten Seram Bagian Timur dalam tiga hari ini, menyebabkan ratusan rumah dan fasilitas umum termasuk pos polisi rusak setelah diterjang banjir rob.
Banjir rob ini juga menghancurkan tanggul sepanjang 250 meter, dua jembatan rakyat, serta jembatan kolstore desa Sesar dan Jembatan Polairud Seram Bagian Timur. Selain itu, pos POLAIRUD Seram Bagian Timur juga nyaris roboh, serta satu buah speedboat Polairud kandas.
Speedboat milik Pemda Seram Bagian Timur pun terdampar setelah dihantam gelombang pasang. Aparat TNI, Kompi Elang Kabaresi dan Polri bergerak cepat mengevakuasi warga dan barang barang berharga warga untuk diamankan di Kompi E TNI Angkatan Darat.
Kepala Desa Sesar, Jamaludin Mamulati, menjelaskan banjir rob ini, baru pernah terjadi di kampungnya.
Ia mengatakan, gelombang pasang ini, menyebabkan desa Sesar kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur banjir akibat tanggul penahan ombak sepanjang 250 meter roboh, dan banjir menerjang desa Sesar.
“Saat ini, warga Desa Sesar ditampung di markas TNI Kompi Elang, Kabaresi,” ujar Jamaludin.
Kapolres Seram Bagian Timur, Adre Sukahendra yang langsung meninjau lokasi banjir rob menjelaskan banjir tiga desa di Kabupaten Seram Bagian Timur yakni desa Sesar, pantai tikus Desa Bula dan Hote Kecamatan Bula Barat.
“Puluhan rumah di Hote Kecamatan Bula Barat, dari informasi juga rusak akibat terjangan banjir rob. Namun kami belum mendata seluruh kerusakannya,” ucapnya.
Dia belum mengetahui jumlah kerusakan akibat banjir rob tersebut, namun diperkirakan puluhan rumah warga dan sejumlah fasilatas umum di sekitarar pesisir pantai rusak diterjang gelombang.
Laporan: Christ Belseran, Kabupaten Seram Bagian Timur - Maluku
