Ratusan Rumah di Gunung Kidul Rusak Diterjang Angin Kencang

BPBD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sedikitnya 527 rumah rusak ringan hingga berat akibat diterjang angin kencang yang melanda wilayah ini pada Selasa, 22 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sedikitnya 527 rumah rusak ringan hingga berat akibat diterjang angin kencang yang melanda wilayah ini pada Selasa, 22 Februari 2022.

KCIC Beri Service Recovery kepada Penumpang Imbas Keterlambatan Jadwal Kereta Whoosh

Pelaksana tugas Kepala BPBD Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan, terutama dampak kerusakan hingga nilai kerugian yang timbul akibat peristiwa ini.

"Dari kejadian ini, ratusan rumah warga rusak, jaringan listrik rusak, fasilitas umum banyak yang rusak, korban luka ada enam jiwa. Kami masih melakukan pendataan dampak adanya angin kencang ini," kata Sri Suhartanta.

Angin Kencang Akibatkan Atap Seng Warga Jatuh di Jalur Kereta, Perjalanan Whoosh Alami Keterlambatan

Ia mengatakan rapat koordinasi (rakor) akan dilaksanakan hari ini juga. Ia menyebut masalah status kebencanaan juga akan dibahas dalam rakor. Namun, keputusannya tetap menunggu hasil pendataan secara keseluruhan. "Apakah akan ditetapkan status darurat atau tidak, nanti akan dibahas," katanya.

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meninjau lokasi dampak angin kencang di Kecamatan Semanu pada Selasa (22/2) siang. Pada kesempatan tersebut, pihaknya menyalurkan bantuan.

Kemensos Akan Salurkan Santunan bagi Korban Bencana Angin Kencang Soppeng Sulsel

Ilustrasi rumah diterjang puting beliung

Photo :
  • istimewa

Ia mengatakan akan menggelar rapat koordinasi khusus membahas dampak dari bencana ini, terutama penanganannya ke depan.

"Kami minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga siaga untuk penanganan dan bertindak cepat memberikan bantuan pangan dan kelengkapan lainnya," kata Sunaryanta.

Terkait seperti apa penanganan yang akan dilakukan, ia belum bisa menjawab secara detail. Sebab, keputusannya masih menunggu hasil pendataan dampak kerusakan yang sampai saat ini masih dilakukan.

Meski demikian, Sunaryanta menyebut tak menutup kemungkinan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) akan digunakan, khususnya untuk membantu perbaikan bangunan milik warga yang mengalami kerusakan.

"Sementara ini, kami bantu dengan logistik kebutuhan seperti makanan dan lain-lain," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya