Kemenkumham Pastikan Promosi Jabatan Sesuai Mekanisme, Ini Prosesnya

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia / Kemenhukham RI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sutrisno mengatakan, penempatan pegawai atau promosi jabatan di lingkungan Kemenkumham selama ini sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku, dengan seleksi yang cukup ketat dari tingkat kantor wilayah (Kanwil) sampai pusat.

Penampakan Mobil Mewah Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi

”Penempatan pegawai di Kemenkumham itu sesuai dengan mekanisme berlaku dan hasil tim penilai kerja (TPK) dari tingkat daerah sampai pusat,“ kata Sutrisno kepada wartawan, Selasa, 22 Februari 2022.

Mantan Kanwil Imigrasi Sumatra Utara ini mengatakan bahwa proses penempatan dan promosi jabatan pegawai itu ada tiga tahapan dari TPK mulai dari kanwil sampai pusat. Tingkat kanwil atau TPK III terlebih dahulu merapatkan secara internal, sebelum pegawai-pegawai mana saja mau dipromosikan atau dimutasi dari satu tempat ke tempat lain atau dari daerah ke pusat. 

2 Orang Promosikan Judi Online ke Influencer Lewat 'Gift' Ditangkap

”Hasil internal Kanwil tersebut lalu dibawa ke Direktorat Jenderal Pemasyarakat (Dirjenpas) dan Dirjen Imigrasi atau TPK II untuk dilakukan pembahasan ulang, apakah pegawai tersebut pantas atau tidak diusulkan ke Kemenkumham,” ujar Sutrisno.

Setelah lolos di seleksi tahapan di Direktorat Jenderal, kata Sutrisno, usulan tersebut lalu dibawa ke TPK 1 atau Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham untuk digodok kembali secara bersama-sama.

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

”Sebelum penerbitan SK mutasi itu dikeluarkan kita pastikan terlebih dahulu apakah pegawai yang diusulkan tersebut pernah dihukum disiplin atau ada masalah. Kalau ada arahan dari inspektorat atau temuan, maka pegawai yang diusulkan tersebut langsung kita coret,” ungkap Sutrisno.

Sutrisno juga tidak menepis bahwa ada pegawai yang sebelumnya terkena sanksi displin mendapat promosi jabatan. Informasi itu sangat betul sekali karena pegawai tersebut telah selesai menjalani hukuman yang telah ditetapkan sebelumnya.

”Masak tidak dikasih terus jabatan meski sudah selesai menjalani hukuman. Artinya promosi atau penempatan jabatan itu sesuai mekanisme yang berlaku.  Tidak ada tiba-tiba muncul namanya dan keluar SK baru,” kata Sutrisno.

Sementara itu, Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan proses pengusulan hingga keluarnya SK tersebut sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.

”Adanya ketidakpuasan atau koreksi dari masyarakat atau kelompok tersebut menjadi bahan masukan dan evaluasi. Tentunya apabila ditemukan adanya kesalahan atau langkah yang menyalahi prosedur akan ada penerapan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” katanya.

Baca juga: Kemenkumham DKI Bantah Ada Biaya Alas Tidur di Lapas Cipinang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya