Bupati Bogor: Penularan Omicron Lebih Masif ketimbang Delta
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Bupati Bogor Ade Yasin mengakui penularan COVID-19 varian Omicron lebih masif di wilayah itu dibandingkan dengan saat penularan Delta pada tahun 2021.
"Memang dalam gelombang ketiga ini, penularannya cepat tapi tidak seganas varian Delta tahun lalu," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 21 Februari 2022.
Saat ini, penambahan kasus positif COVID-19 di Bogor selalu di atas angka 1.000 orang setiap hari, sejak akhir Januari 2022. Catatan terakhir, pada 19 Februari, terdapat 1.314 kasus baru di daerah itu.
Meski begitu, Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu, menilai selama gelombang ketiga penularan COVID-19 minim angka kematian dibandingkan dengan penularan gelombang kedua.
"Memang tinggi (angka penularan Omicron, red.), tapi dominan cukup hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing," katanya.
Ia menyebutkan kebanyakan mereka yang positif belum mengikuti vaksinasi secara lengkap. Sebab, katanya, meski seseorang sudah divaksin tidak menjamin tidak akan terpapar virus, hanya mampu mengurangi tingkat fatalitas jika terpapar.
Karena alasan itu, Ade mengimbau masyarakat untuk divaksin, terutama divaksin dengan dosis penguat (booster). Sementara ini, katanya, banyak warga yang sudah divaksin dua kali tetapi belum mendapatkan dosis penguat.
Sejauh ini realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor telah mencakup 6.076.045 orang, terdiri atas dosis pertama 3.613.946 orang dan dosis kedua 2.378.582 orang. Jumlah yang mencapai 70 persen itu untuk semua jenis usia. "Kalau 'booster' memang masih minim. Karena baru mulai kan awal-awal Februari," katanya. (ant)