Ketum KNPI Haris Pertama: Alhamdulilah Nyawa Saya Terselamatkan

Ketum KNPI Haris Pertama saat perawatan di rumah sakit usai dikeroyok.
Sumber :
  • Twitter Haris Pertama @knpiharis

VIVA – Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama dikeroyok oleh sejumlah orang di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin kemarin. Haris babak belur wajahnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Detik-Detik Pria di Depok Dijemput Paksa Lalu Dikeroyok, Dituding Selingkuh dengan Istri Pelaku

Haris melalui akun Twitter pribadinya, @knpiharis, menyampaikan syukur karena nyawanya masih bisa terselamatkan. 

Dia mengaku penyerang adalah sekelompok orang yang ingin menghabisi nyawanya. Para penyerang itu melontarkan kata ancaman terhadapnya seperti bunuh dan mati.

Terpopuler: Siswi Kristen Sekolah di Madrasah Islam Dapat Bantuan, Rekam Jejak Ketua KPK Baru

"Alhamdulilah nyawa saya terselamatkan, Allah SWT masih melindungi diri saya dari serangan sekelompok orang yang ingin menghabisi nyawa saya. Orang-orang tersebut sempat mengeluarkan kata-kata “BUNUH dan MATI”," tulis Haris dikutip pada Selasa, 22 Februari 2022.

Ketum KNPI, Haris Pertama

Photo :
  • ANTARA FOTO
Tampang 2 Pria yang Berlagak Jagoan Keroyok Sopir Taksi Online di Tol, Motifnya Persoalan Sepele

Haris sebelumnya kepada wartawan menceritakan dirinya dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di area parkir, Restoran Garuda, kawasan Cikini, Jakarta. Dia mengaku sudah melapor ke polisi. Ia pun berharap Polda Metro Jaya bisa mengungkap motif pelaku pengeroyokan terhadapnya.

"Saya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Saya harap polisi dapat menangkap dan mengungkap motif pelaku pengeroyokan ini," kata Haris dikutip dari Antara.

Dia optimis Polri bisa mengungkap kasus pengeroyokan yang dialaminya. Keyakinan Haris karena Polri punya teknologi canggih untuk segera menangkap pelaku.

Menurut Haris, semua bukti pengeroyokan terhadapnya juga sudah diserahkan kepada Polda Metro Jaya. Bukti ini termasuk hasil visum pelipisnya yang luka sobek dan mesti dijahit.

Dia mengaku tak mengenal pelaku. Dia bilang saat turun dari mobil di area parkir restoran, para pelaku langsung menyerangnya.

"Saya tidak kenal dan tidak bermusuhan dengan pelaku. Ketika saya turun dari mobil di Restoran Garuda, mereka langsung memukul saya dari belakang sambil berteriak 'bunuh' 'mati'," ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya