Tekan Kematian COVID-19, Jokowi Minta Pasien Komorbid Cepat Ditangani

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

VIVA – Kasus COVID-19 di Tanah Air melonjak signifikan dalam beberapa hari terakhir akibat merebaknya varian Omicron yang ditemukan di Afrika Selatan. Seiring hal tersebut, angka kematian pun terus bertambah setiap harinya.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan melonjaknya kasus COVID-19, pemerintah akan terus berusaha menekan angka kematian akibat COVID-19. 

Bahkan, kata Luhut, Presiden Jokowi memerintahkan untuk memberikan respons perawatan yang lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Baca juga: Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI

"Dalam rapat terbatas (ratas) hari ini, Presiden meminta agar risiko kematian terhadap Lansia, orang yang belum divaksin dan memiliki komorbid untuk dapat ditekan semaksimal mungkin dengan penanganan yang baik. Untuk itu, Pemerintah akan segera melakukan langkah-langkah mitigasi dari arahan Presiden ini," kata Luhut dalam Konferensi Pers PPKM yang dilaksanakan secara virtual, Senin 21 Februari 2022

Jokowi Tanpa Partai dan Diisukan Gabung Golkar, Bahlil: Kami Selalu Terbuka kepada Siapa Saja

Oleh karena itu, lanjut Luhut, pemerintah mendorong adanya interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang memiliki data komorbid dan data penambahan kasus di aplikasi New All Record atau NAR Kemenkes. Agar para pasien Komorbid dapat terdeteksi dengan cepat.

"Sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah orang tersebut komorbid atau tidak, dan respons tindakan bisa dilakukan secara cepat," ujar Luhut.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Photo :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

Luhut juga meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi dengan dosis lengkap hingga vaksin booster. Sebab vaksinasi sangat ampuh dalam meminimalisir dampak yang timbul dari serangan COVID-19.

Dia juga menambahkan, berdasarkan data-data yang dimiliki pemerintah, mereka yang terinfeksi varian omicron, kemudian memiliki gejala berat hingga meninggal, teridentifikasi sebagai orang-orang yang belum divaksin. Atau ada juga yang sudah divaksin tapi belum lengkap, kemudian memiliki komorbid, dan lansia. 

"Yang perlu dilakukan kita hari ini adalah terus menjaga pola hidup sehat, memastikan sudah tervaksin, dan mentaati protokol kesehatan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya