Kemenkes: Kasus Covid Melebihi Delta, Tapi Keterisian RS Terjaga

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi
Sumber :

VIVA – Meski kasus harian saat ini mencapai 59.384 per Sabtu, 19 Februari 2022, lebih tinggi dari puncak kasus harian Delta 56.757 tahun lalu, tapi angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 secara nasional masih tetap terjaga.

Deretan Fakta Terbaru Kasus Dokter Kecantikan Abal-Abal Ria Beauty, Polisi yang Menanganinya Dimutasi

Hingga pukul 17:30 WIB, kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada di kisaran 37 persen, tidak mengalami perubahan dibanding kemarin, Jumat, 18 Februari 2022. Kapasitas tempat tidur ini, diklaim, masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan. Kondisi ini sangat jauh berbeda dibanding tahun lalu.

“Meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan persnya, Sabtu, 29 Februari 2022.

Serangan Israel terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Dilaporkan "Gila-gilaan" dan "Sangat Mengerikan"

Ilustrasi Ruang ICU COVID-19.

Photo :
  • Dokumentasi Siloam.

Nadia menerangkan, selain memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga memperkuat upaya testing, tracing, dan treatment untuk menekan laju penyebaran virus COVID-19 yang didominasi varian Omicron yang diketahui penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya.

Legislator Purnawirawan Polri Sebut Polisi Lamban Tangani Kasus Penganiayaan Anak Bos Toko Roti

Hingga Jumat, 18 Februari 2022, testing spesimen dilakukan hingga sejumlah 520.663. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya sejumlah 500.940.

“Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, maka kita bisa turut melakukan pelacakan kontak erat atau tracing sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing terutama bagi para kontak erat agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,” kata Nadia.

Nadia menambahkan, pemerintah juga terus mendorong laju vaksinasi sebagai pelindung tubuh dari risiko berat hingga kritis jika terpapar COVID-19. Jumlah penduduk yang divaksinasi meningkat pada hari ini. Vaksinasi dosis 1 saat ini di posisi 91,01% dan dosis dua di posisi 67,2%.

Angka ini naik dari posisi kemarin yakni vaksinasi dosis 1 di posisi 90,95% dan vaksinasi dosis 2 di 67,03%.

Sehubungan dengan pasien COVID-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG), kata Nadia, saat ini pemerintah mengimbau agar melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah atau di isolasi terpusat (isoter). 

“Kemenkes telah menyediakan layanan konsultasi bersama dokter secara jarak jauh melalui layanan telemedisin. Setelahnya pasien isoman juga akan mendapatkan obat gratis yang diantarkan ke rumah pasien,” ujarnya.

Adapun bagi pasien gejala ringan dan OTG yang tidak memiliki ruangan terpisah dan memadai di rumahnya untuk isoman, bisa melakukan isoter di tempat yang sudah disediakan pemerintah.

“Petugas puskesmas ataupun tenaga kesehatan yang bertugas di layanan isoter akan membantu penanganan pasien COVID-19 dengan baik di lokasi isoter nantinya,” ujarnya.

Upaya penguatan lain yang terus dilakukan pemerintah untuk mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan tetap maksimal adalah dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen.

10 Provinsi dengan penularan tertinggi sudah punya cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam.

Selain itu jumlah oksigen konsentrator di 10 Provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.

“Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik,” imbuh Nadia.

Miris! Sopir Taksi Online Ini Malah Dipenjara Usai Bongkar Pembunuhan Sadis

Miris! Sopir Taksi Online Ini Malah Dipenjara Usai Bongkar Pembunuhan Sadis Oknum Polisi

Ada sebuah peristiwa mengejutkan, di mana ada seorang sopir taksi online, yang seharusnya dipuji atas keberaniannya mengungkap kasus pembunuhan sadis, malah dipenjara.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024