Gaduh Malang Halal Ternyata Turunan dari Program Kemenparekraf
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Spanduk bertulis 'Malang Tolerant City Not Halal City' yang terpasang di sejumlah lokasi di Kota Malang, Jawa Timur, membuat heboh warga kota setempat dan warganet. Pemasangan spanduk memicu perdebatan pro dan kontra di media sosial.Â
Awal gaduh spanduk ini diduga dari pernyataan Wali Kota Malang Sutiaji yang melontarkan gagasan Malang Halal. Pernyataan Sutiaji ini ditangkap berbeda oleh beberapa pihak. Ada yang menganggap Malang Halal sebuah gagasan menyeluruh untuk mewujudkan Halal City.Â
"Tidak ada yang namanya Halal City; yang selalu saya sampaikan di setiap kesempatan adalah Malang Halal. Jadi lebih pengembangan destinasi wisata halal, even wisata halal dan pencapaian standar hotel halal, di mana ada petunjuk kiblat, ada kitab suci Alquran atau injil di setiap kamar hotel," kata Sutiaji, Sabtu, 19 Februari 2022.Â
Sedikitnya ada warga dari 132 negara yang tinggal di Malang. Jika daerah ini menerapkan konsep halal city atau syari maka hal itu tidak sejalan dengan keberagaman dan perbedaan di Malang. Selama ini antarumat beragama hidup berdampingan dengan rukun di Kota Malang.Â
"Jangan sampai ini menjadi pemicu ketidak-bersamaan kita semua. Halal tourism adalah primadona, negara lain ingin datang ke Indonesia, tetapi harus ada kepastiannya ketika datang, mana yang halal mana yang tidak," ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan bahwa Malang Halal adalah turunan dari program Kemenparekraf tentang wisata halal. Dia kini merancang Malang Halal Destination, yang merupakan rekomendasi restoran, tempat makan, maupun warung kuliner demi kepastian hukum wisatawan yang datang ke Kota Malang utamanya yang muslim.
"Ketika Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang) ditunjuk menjadi destinasi halal, ada rencana aksi di situ. Jadi tugas saya tentang kuliner halal, kemudian bagaimana hotel menyiapkan keperluan ibadah tidak hanya untuk mereka yang muslim tetapi juga yang lainnya, seperti alat-alat salat dan kitab," ujarnya.