Jembatan Penghubung Antarkabupaten di Cibinong-Cianjur Putus

Jembatan penghubung sepanjang 13 meter dengan lebar 5 meter yang membentang di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, penghubung Cianjur-Bandung, putus akibat dihantam arus sungai, Kamis, 17 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Ahmad Fikri

VIVA – Jembatan penghubung antarkabupaten di Kecamatan Cibinong-Cianjur, Jawa Barat, putus akibat dihantam arus sungai, sehingga akses menuju Bandung atau sebaliknya menuju Cianjur, tidak dapat dilalui kendaraan.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, saat dihubungi pada Kamis, 17 Februari 2022, mengatakan jembatan penghubung sepanjang 13 meter dengan lebar 5 meter yang membentang di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cibinong, merupakan akses utama warga menuju Kabupaten Bandung, terutama aktivitas perekonomian.

"Hujan deras dengan intensitas dari siang hingga petang, membuat sungai di bawah jembatan meluap, sehingga memutuskan badan jembatan penghubung antarkabupaten. Tidak ada korban jiwa atau material, namun akses jalan menuju Bandung atau sebaliknya terputus," katanya.

Korban Banjir Bandang Cianjur Sukabumi Butuh Obat-obatan dan Makanan Siap Saji

BPBD telah mengirim petugas ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan melakukan penanganan sementara, karena jembatan tersebut merupakan akses yang banyak dilalui warga untuk aktivitas perekonomian terutama untuk menjual hasil bumi ke Bandung.

Ilustrasi air sungai/bendungan/waduk.

Photo :
  • Pixabay/Free-Photos
RK Pamer Nihilkan Seribu Desa Tertinggal di Jabar: My Best Achievement

Untuk sementara relawan dibantu aparat dan warga sekitar, untuk mengarahkan warga dengan tujuan Bandung, mencari jalur alternatif lain, hingga penanganan dilakukan agar akses jalan kembali terhubung, bahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan cepat.

"Kita sudah koordinasikan dengan dinas terkait, untuk melakukan penanganan cepat karena jembatan tersebut, merupakan akses utama dan jalan alternatif tercepat menuju Bandung atau sebaliknya, yang setiap hari cukup banyak dilalui kendaraan," katanya.

Sementara warga sekitar, tidak menyangka jembatan permanen penghubung antarkabupaten itu putus akibat dihantam derasnya air sungai. Namun warga sempat terkejut ketika mendengar suara dentuman cukup keras dan mendapati jembatan sudah putus.

"Setiap hari untuk aktivitas perekonomian warga banyak melintas di jembatan tersebut dengan tujuan sejumlah pasar di Bandung, untuk menjual hasil bumi karena lebih dekat dibandingkan ke pusat kota Cianjur. Harapan kami dinas terkait segera membangun kembali jembatan yang putus," kata seorang warga, Maman (37 tahun). (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya