Pengungsi Korban Banjir Bandang Lebak Dapat Fasilitas Air Minum

Banjir Lebak, Banten.
Sumber :
  • Yandi D/VIVAnews.

VIVA – Sebanyak 135 keluarga di Lebak, Banten, masih mengungsi hunian sementara (huntara), setelah pemukiman mereka terdampak banjir bandang pada Januari 2020 lalu. Kebutuhan hidup mereka pun menjadi perhatian, khususnya terkait ketersediaan air bersih.

20 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut

Merespons hal tersebut, Danone-AQUA bekerjasama dengan Nazava Water Filter (Nazava) menyerahkan bantuan fasilitas air minum kepada para pengungsi tersebut. Fasilitas air minum yang diserahkan berupa alat Penyaring Air Minum Nazava yang dapat mengolah air bersih menjadi air yang dapat langsung diminum.

Asisten Daerah II Kabupaten Lebak, Ajis Suhendi mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Danone-AQUA dan Nazava. Inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor yang terjalin dengan baik. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak untuk menyalurkan air minum yang aman bagi masyarakat.

Mensos Jamin Kebutuhan Para Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Sudah Tercukupi

Sebelumnya Danone-AQUA dan Nazava juga telah mendistribusikan alat penyaring air minum ini bagi 150 sekolah dasar di Kabupaten Lebak. Kemudian mendistribusikan bagi warga penghuni huntara.

“Air ini aman untuk langsung diminum” ujar Ajis dikutip dari keterangannya, Kamis, 17 Februari 2022.

Musim Dingin Perburuk Kondisi Pengungsi Gaza, Hujan Deras Bikin Tenda-tenda Darurat Terendam Banjir

Sementara, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan, bantuan fasilitas air minum ini merupakan perwujudan visi Danone secara global, One Planet One Health. Khususnya, untuk menyediakan makanan dan minuman sehat bagi masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan alam.

Bantuan fasilitas air minum untuk pengungsi huntara korban banjir bandang lebak.

Photo :
  • Dokumentasi Danone-Aqua.

“Diharapkan dengan terus menjaga kebutuhan hidrasi dan meningkatkan asupan air minum yang aman bisa terus menjaga kesehatan kita, terutama di masa pandemi ini,” ungkapnya. 

Sementara itu, Founder dan Chief Executive Officer Nazava Lisa Heederik, menyampaikan bahwa dengan penggunaan fasilitas air minum ini dapat mengganti penggunaan kayu bakar untuk merebus air. Sehingga kelestarian lingkungan pun dapat lebih terjaga.

“Penebangan pohon untuk kayu bakar mungkin merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir dan longsor sehingga harus dikurangi”, ujar Lisa yang juga berharap fasilitas air minum ini juga dapat mengurangi insiden terjadinya diare di masyarakat.

Salah satu penerima bantuan tersebut, Ani, mengaku terbantu dengan fasilitas air minum ini. Dia diketahui adalah seorang ibu warga huntara yang tinggal bersama 3 anggota keluarga lainnya.

“Di sini air bersih sudah ada, dulu kami merebus air untuk minum, dengan adanya fasilitas air minum ini, sekarang kami dapat lebih mudah memperoleh air minum yang aman untuk keseharian kami”, tutupnya.

Kabid Penanganan, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.(B.S.Putra/VIVA)

BPBD Catat Becana Alam di Sumut Tewaskan 31 Orang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat 31 orang meninggal dunia akibat bencana alam dari tanah longsor hingga banjir bandang. Kepala Bidang (K

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024