Gibran Copot 1.000 Lampion Imlek di Balai Kota karena Picu Kerumunan
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk mencopot 1.000 lampion yang terpasang di kawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede Solo. Lampu-lampu untuk perayaan Imlek seharusnya dicopot pada akhir Februari, namun karena memicu kerumunan orang, akhirnya dicopot lebih awal.
“Sudah dilepas lampionnya semalam usai acara Cap Go Meh. Kalau macannya itu dipindah ke Metta (stasiun radio FM di Solo),” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu, 16 Februari 2022.
Pencopotan lampion-lampion yang terpasang di kawasan Balai Kota Solo hingg Pasar Gede Solo untuk mengurangi kerumunan orang. Sebab setiap malam banyak pengunjung yang berfoto di bawah lampion itu, bahkan setelah perayaan Tahun Baru Imlek lampu lampion dipadamkan.
Pencopotan lampion kali ini, kata Gibran, dimajukan dari rencana semula yang akan dipasang hingga akhir bulan Februari. Pada perayaan Imlek saat sebelum pandemi, pencopotan lampion hingga satu bulan setelah Tahun Baru Imlek.
“Yang penting Cap Go Meh wis (sudah) rampung,” ungkapnya.
Meskipun saat penyalaan lampu lampion pada perayaan Imlek sempat menimbulkan kerumumnan orang, dia memastikan belum menerima teguran dari pemerintah pusat, misalnya seperti dari Komandan Penanganan COVID-19 Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan maupun dari Presiden Joko Widodo.