Jubir: Kasus COVID-19 Diperkirakan Meningkat Beberapa Hari ke Depan

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan diperkirakan saat ini masih terbuka kemungkinan untuk semua wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa hari ke depan.

William Wongso Bocorkan Rahasia Kelezatan Masakan Nusantara yang Tetap Ramah Kesehatan

"Kemungkinan penambahan kasus bisa saja terjadi. Saat ini puncak kasus di Jawa dan Bali terjadi peningkatan. Tiga hingga empat pekan ke depan akan terjadi peningkatan di luar Jawa dan Bali. Ini pola yang kami pelajari dari gelombang Delta (Juli-Agustus 2021)," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022.

Ia mengatakan kasus Omicron secara nasional dilaporkan berjumlah 98 persen dari total 57.049 kasus COVID-19 berdasarkan hasil rekapitulasi harian pada Selasa. Sebanyak 2 persen di antaranya merupakan varian non-Omicron.

Skin Barrier Rusak ? Ini Dia Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Karakteristik Omicron yang menular secara cepat, kata dia, membuat seluruh provinsi mengalami peningkatan insiden kasus. "Jakarta, Bali dan Banten ini termasuk di dalam PPKM level 4, artinya lebih dari 150 kasus per 100.000 penduduk per pekan,"  katanya.

Ilustrasi pasien COVID-19

Photo :
  • Irfan/VIVA.
Kuku Kuning dan Rapuh karena Kutek? Coba Tips Perawatan Berikut!

Nadia yang juga menjabat Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu mengatakan angka asus baru di Indonesia saat ini sudah melebihi periode Delta.

"Kemungkinan masih terbuka untuk semua wilayah mengalami peningkatan kasus di beberapa hari ke depan dan ini tergantung pada upaya kita untuk menekan tingkat penularan dengan terus menerapkan protokol kesehatan, lakukan isolasi, tingkatkan pelacakan kontak serta vaksinasi," katanya.

Meskipun di kemudian hari kasus di Jawa dan Bali turun, kata Nadia, masyarakat di luar wilayah itu harus tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan testing.

"Upaya membatasi penularan adalah mengetahui secara dini testing yang cepat, walaupun hanya flu biasa. Kemudian testing kontak erat. Kami imbau masyarakat mau dites," kata Nadia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya