Dorce Meninggal, Gus Miftah: Semoga Almarhum Diampuni Dosa-dosanya

KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah berbelangsungkawa atas meninggalnya artis senior Dorce Gamalama. Dorce meninggal dunia pada hari ini, Rabu 16 Februari 2022.

Raffi Ahmad dan Keluarga Berduka, Istri Piet Pagau Meninggal Dunia

Dikutip VIVA dari akun Instagram @gusmiftah, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini turut mendoakan untuk Dorce.

"Inna lilla Wa Inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita dan bela sungkawa se dalam dalamnya atas meninggalnya Dorce ( Dedi Yuliardi Ashadi ) pada hari ini, semoga almarhum diampuni segala dosa-dosanya, dimaafkan semua kesalahannya dan dilipatkan gandakan semua amal baiknya, mendapatkan derajat husnul khotimah dan dijadikan surga sebagai tempat kembalinya. Lahul fatihah," tulis Gus Miftah.

Mantan Rektor UGM Ichlasul Amar Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Dorce disampaikan salah satu anak angkat Dorce Gamalama, Siti Fatimah Tuzzahrah. Ia mengabarkan itu melalui IG stories. 

Dorce Gamalama

Photo :
  • Instagram @dg_kcp
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi Meninggal Dunia

“Innalilahi wainnailahi rojiun telah meninggal dunia mama kami tercinta Ibu Dorce Gamalama Al-Fatihah, minta doanya untuk mama," tulis Siti fatimah Tuzzahrah.

Sebelumnya, Gus Miftah sempat mengomentari wasiat Dorce yang ingin dimakamkan secara perempuan.Dikutip VIVA dari Youtube Nuansa Islam, Senin 31 Januari 2022, Gus Miftah menjelaskan, setiap manusia yang terlahir dengan kodrat laki-laki atau perempuan maka meninggalnya harus kembali ke kodratnya lagi.

Begini ucapannya:

Jadi begini, kita lihat dulu status transgender dulu dalam islam. ini memang sangat kontroversi. artinya kontroversi ini memang persoalan transgender ini tidak pernah ada solusi hingga terus ada diskusi.

Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa. Khunsa itu dalam tanda kutip orang yang berjenis kelamin dua. Persoalannya adalah dia mau dijadikan cewek atau cowok itu harus dengan analisa medis Tentang anggota TNI yang terbaru itu kan yang tadinya dikira cewek tapi ternyata setelah dianalisa medis melalui Pak KSAD waktu itu Bang Andhika (Perkasa), ternyata ini cowok gitu. 

Maka ini yang cewek ditutup yang cowok dipertahankan. Artinya jika ada orang seperti itu harus dianalisa medis. Kalau memang dia kecenderungannya cewek yang alat kelamin cowoknya dihilangkan, itu dengan rekomendasi medis. 

Nah, yang saya dengar tentang Bunda Dorce ini, kalau beliau dulu yang saya dengar ya, beliau kan terlahir sebagai laki-laki, kemudian dioperasi transgender menjadi seorang perempuan. Nah, bagaimana kalau kondisi seperti ini? Kalau kondisi seperti ini, secara fiqih dia ini memang laki-laki. Artinya, pengebumiannya sepanjang yang saya tahu, yaitu kembali ke kodrat asal dulu dia dilahirkan. 

Artinya kalau dulu dia dilahirkan dalam keadaan laki-laki ya sebaiknya, seyogyanya juga dimakamkan dalam keadaan laki-laki, lalu ada persoalan signifikan soal kain kafan. Soal kain kafan, perempuan jauh lebih banyak. Kemudian soal salat jenazah niatnya dan lain sebagainya, ini kan berbeda. Siapa pun yang lahir (laki-laki atau perempuan), sesuai dengan jenis kelaminnya ya itulah cara dia dimakamkan. 

Kemudian cara pemakamannya beda, niatnya untuk salat jenazah perempuan dan laki-laki juga beda. Kalau laki Allahuma Firlahu, kalau perempuan Allahuma Firlaha.  Wasiat itu harus dilaksanakan ketika ada kebaikan di dalamnya, tidak ada kemaksiatan apalagi melanggar syariat. Tapi kalau wasiat itu melanggar syariat, melanggar perintah agama, ya tentunya wasiat itu tidak harus dilakukan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya