Polisi Ungkap Peran Empat Terduga Teroris Jamaah Islamiyah Jawa Tengah

Seorang warga melihat langsung dari dekat rumah terduga teroris usai penggeledahan oleh Densus 88 Antiteror di Dukuh Ngunut, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin, 14 Februari 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

VIVA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap peran empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah, yang terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk terkait dengan penangkapan tersangka teroris lainnya.

Ketua Parlemen Iran Sebut Kemunculan Teroris di Suriah Bagian Skema Zionis-AS

"Penegakan hukum tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan para tersangka anggota kelompok JI lainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Senin, 14 Februari 2022.

Keempat anggota JI yang ditangkap wilayah Jawa Tengah itu masing-masing berinisial RAB, AJ, N dan M.

Garda Revolusi Konfirmasi Tewasnya Jenderal Penasihat Militer Iran dalam Serangan di Suriah

Ramadhan menjelaskan N merupakan anggota JI dan telah ber-muahadah atau bersumpah setia pada 2017. Selain itu, N juga merupakan peserta Sasana Satria Mas Purwodadi kelompok 1 angkatan ke-7 tahun 2018.

N pernah mengikuti latihan bela diri wushu di Grobogan bersama dengan anggota JI, yang dipimpin oleh K. Dia aktif mengikuti kajian umum dan kajian khusus JI di Srondol.

Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat

Berikutnya, RAB merupakan anggota JI dan telah ber-muahadah pada 2013, dengan mengikuti seleksi penguatan fisik di rumah fitnes daerah Yogyakarta pada September 2012.

"RAB mengikuti pelaksanaan program selanjutnya di bawah kendali JP, juga merupakan peserta sasana angkatan kedua tahun 2013, bersama dengan A, M," kata Ramadhan.

Warga dan Perangkat Desa Sempu, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendatangi tempat tinggal terduga teroris, Senin, 14 Februari 2022.

Photo :
  • ANTARA

Tersangka berikutnya, AJ, merupakan anggota JI yang telah ber-muahadah pada 2013. AJ mengikuti seleksi anggota JI di Kaliurang, Yogyakarta, pada November 2012 dan menjadi peserta pelatihan di Sasana Satria Muda Ambarawa angkatan kedua pada awal 2013 bersama dengan R, M.

Selanjutnya ialah tersangka M yang merupakan pengembangan dari penegakan hukum tersangka S pada Agustus 2021. Saat itu, Tim Densus 88 Antiteror Polri mendapatkan barang bukti berupa senjata api Jenis M16, dua pucuk jenis FN dan satu pucuk jenis Revolver rakitan, serta lebih dari 100 butir amunisi.

M merupakan anggota JI Qoid Takwiyah di bawah T dan BY, yang telah ber-muahadah atau salaman sekitar tahun 2000. M juga alumnus Moro Filipina angkatan kedua.

"M merupakan pelatih pada Tadrib Asykari tahun 2011 di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, bersama dengan S dan pernah berangkat ke Suriah tahun 2013 melakukan pelatihan sebagai kloter pertama dari Bidang Toliah atas perintah B," ujar Ramadhan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya