Dugaan Kekerasan di Wadas, Ganjar: Monggo Kapolda Evaluasi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan rapat evaluasi terkait proyek pembangunan bendungan Bener, Purworejo, Senin, 14 Februari. Selain evaluasi masalah teknis, ia juga menyoroti laporan adanya dugaan kekerasan saat pengukuran lahan oleh BPN beberapa waktu lalu. 

Pesantren Darunnajah Hadirkan Psikolog di Kehidupan Santri

Ganjar hari Minggu kemarin sempat datang lagi ke Desa Wadas untuk menemui warga dan mendengarkan penuturan mereka secara langsung. Menurutnya, warga menerima dengan sangat baik, dan mereka terbuka karena kedatangannya dengan pendekatan yang membuat warga merasa nyaman.

"Saya membuktikan, kemarin saya ke sana ternyata masyarakat yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman," tegasnya.

Kapolda Babel Turun Tangan, Bantu Korban Bullying yang Alami Cedera Serius

Sejak awal, kata Ganjar, sudah ada kesepakatan bahwa tidak boleh ada kekerasan. Kalau terjadi kekerasan seperti saat itu, Ganjar menyerahkan kepolisian khususnya Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi untuk melakukan evaluasi.

"Desain awal, kami sepakat tidak ada kekerasan. Bahwa kemudian di lapangan terjadi, sangat mungkin itu. Jadi monggo Kapolda melakukan evaluasi sendiri, sehingga nanti secara institusional kita bisa memberikan dukungan dengan baik," ungkapnya.

KPUD Tetapkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Sebagai Gubernur dan Wagub Jateng Terpilih

Ganjar juga mengatakan dari Pemprov Jateng sudah siap melakukan pendampingan pada warga Wadas. Informasi yang diterima saat ia ke Wadas, banyak masyarakat trauma, anak-anak jadi sasaran bullying.

"Kami siap bantu, semua OPD saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya," ungkapnya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Seto Mulyadi atau Kak Seto

Kak Seto Blak-blakkan Ungkap Dampak Buruk Parental Abduction Pada Anak

KPAI melaporkan bahwa sejak tahun 2011 hingga 2017, ada 476 anak yang menjadi korban penculikan oleh orang tua (parental abduction) di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
11 Februari 2025