8 Fakta Ritual Maut di Pantai Payangan, 11 Tewas, Anak Kecil Selamat

Kantong-kantong jenazah berisi jasad para korban ritual laut usai terseret ombak tinggi di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, pada Minggu dini hari, 13 Februari 2022.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Ritual di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur yang terjadi pada 13 Februari 2022 dini hari berujung maut. Berikut fakta-fakta di balik ritual maut tersebut.

1. Korban terseret ombak 1 km

Kepala Polres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan bahwa ritual laut yang berujung petaka di Pantai Payangan, pada Minggu dini hari, 13 Februari 2022, dipimpin oleh seseorang. Mereka berasal dari kelompok bernama Tunggal Jati Nusantara. Menurut polisi, jasad para korban jiwa yang terseret ombak ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi digelarnya ritual laut. 

2. Korban dari Jember dan Bondowoso

Ritual tersebut diikuti oleh sebagian besar warga Kabupaten Jember, namun ada pula seorang warga Kabupaten Bondowoso. 

"Ada 20 orang yang tergulung ombak, 10 orang sudah ketemu dalam kondisi meninggal dunia, tinggal 1 masih dalam pencarian. Sepuluh lainnya selamat dan masih menjalani perawatan dan observasi di Puskesmas Ambulu," kata Kepala Polres Jember AKBP Hery Purnomo.

3. Kronologi

Laporan dari keterangan polisi pada Sabtu, 12 Februari 2022, pemimpin rombongan kelompok Tunggal Jati Nusantara, Hasan, bersama para anggota rombongan secara estafet, yakni warga Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung, dan Jenggawah, sebanyak 24 orang (termasuk sopir), berangkat dari rumahnya di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, menuju Pantai Payangan. 

Kemudian rombongan tiba pukul 23.00 WIB. Satu jam kemudian setelah tiba di lokasi, mereka melakukan ritual di tepi Pantai Payangan. Mereka sebelumnya sudah diingatkan oleh Pengelola Bukit Seroja, bernama Saladin, untuk tidak ke laut karena ombak sedang besar dan berbahaya. Namun rombongan itu tidak mengindahkan larangan dan tetap ke pantai guna melaksanakan ritual. 

Setengah jam berikutnya, orang yang mengikuti ritual tersebut terseret arus air laut Pantai Payangan yang datang secara tiba-tiba. Pada pukul 01.00 WIB, tim Polsek Ambulu, Babinsa Sumberejo, perangkat desa, dan tim SAR mengevakuasi korban yang selamat ke Puskesmas Ambulu. Sedangkan tim gabungan kemudian melanjutkan pencarian korban yang hilang.

4. Alasan adakan ritual

Alasan mengadakan ritual yang berujung maut ini rupanya ingin menenangkan diri. Namun nahas, ritual tersebut membawa bencana. "Kelompok ini datang dalam rangka ritual dalam rangka menenangkan diri," kata Kepala Polsek Ambulu AKP Makruf. 

Rombongan Tunggal Jati Nusantara itu datang ke Pantai Payangan menggunakan sejumlah kendaraan secara bersamaan. Sebagian besar mereka merupakan warga yang tinggal di permukiman kota Kabupaten Jember, berdasarkan keterangan si pemimpin kelompok.

5. Ritual pertama di Pantai Payangan

Komandan TNI Komando Distrik Militer 0824/Jember Letkol Batara Pangaribuan mengatakan bahwa selama ini belum pernah ada ritual laut yang digelar di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur. 

"Belum pernah ada ritual seperti ini; baru ini ada kejadian ritual di pantai ini," jelas Batara, saat diwawancara tim tvOne, Minggu, 13 Februari 2022.

6. Seorang anak selamat

Rombongan kelompok itu datang di Pantai Payangan dengan mengendarai mini bus Elf dan tiba di pantai selatan di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberjo, Kecamatan Ambulu, pada Sabtu malam.

"Ada 24 orang dari rombongan kelompok Tunggal Jati Nusantara yang tiba di Pantai Payangan, pada Sabtu, 12 Februari 2022, pukul 23.00 WIB, namun 20 orang melakukan ritual, dan 4 orang berada di atas," kata Kepala Polsek Ambulu AKP Makruf saat dikonfirmasi per telepon di Jember.

Keempat orang itu, menurut polisi, merupakan tiga orang sopir yang membawa para peserta ritual dari kelompok bernama Tunggal Jati Nusantara dan seorang lagi merupakan anak kecil. Rombongan menggunakan tiga kendaraan, antara lain Isuzu Elf, Toyota Avanza, dan Datsun. 

7. Korban sudah ditemukan

Sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 13 korban dinyatakan selamat setelah terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, oleh tim SAR gabungan pada Minggu, 13 Februari 2022. 

"Sebelas korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar perairan Pantai Payangan Jember baik dalam kondisi mengambang atau berada di pesisir pantai," kata Komandan Tim Basarnas Jember Jatmika di Pantai Payangan Jember. 

Rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Hasan bersama rombongan lain secara estafet dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung, dan Jenggawah sebanyak 24 orang, termasuk satu orang sopir menggunakan minibus Elf dengan Nopol DK-7526-VF berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu malam. 

"Semua korban sudah ditemukan yakni 13 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 11 orang meninggal dunia. Semuanya dibawa ke puskesmas terdekat," ungkap Jatmika.

8. Data para korban

Tercatat sebanyak 13 orang selamat dan 11 korban meninggal dunia yang sebagian besar merupakan warga Jember dan satu orang warga Kabupaten Bondowoso. Korban yang ditemukan selamat, antara lain: 

  1. Dimas, 17 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  2. Bayu, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  3. Bu Hasan, 55 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  4. Bu Dewi, 48 tahun, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember 
  5. Nuriya Fifa Kirana, 2 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
  6. Nurhasan, 35 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  7. Feri, 20 tahun, warga Gladak Kembar, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember 
  8. Bintang, 19 tahun, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember 
  9. Eko, 35 tahun, warga Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember 
  10. Dani, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  11. Jumadi, 35 tahun, warga Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember 
  12. Suari, 50 tahun, warga Karangwaru, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  13. Muhammad Afif, sopir rombongan, warga Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember 
Dosen di Makassar Tikam Suami hingga Tewas Gegara Tak Terima Diselingkuhi

Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, antara lain: 

  1. Kholifah, (umur belum diketahui), warga Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember 
  2. Nyonya Syaiful, (umur belum diketahui), warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember
  3. Ida, (umur belum diketahui), warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember 
  4. Pinkan, 13 tahun, warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember 
  5. Nyonya Bintang, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember 
  6. Sofi, 22 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  7. Arisko, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember 
  8. Musni, 55 tahun, warga Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember 
  9. Febri, 28 tahun, warga Kabupaten Bondowoso 
  10. Yuli, (umur belum diketahui), warga Kecamatan Panti, Kabupaten Jember 
  11. Syaiful, 40 tahun, warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember
Geger Mayat Wanita Tanpa Kepala di Jakut, Polisi Dalami Dugaan Korban Alami Kekerasan Seksual
Polda Bali melakukan pengungkapan kasus pegadaian ilegal

Polda Bali Bekuk Pelaku Usaha Pegadaian Ilegal di Jembrana

Polda Bali menangkap pelaku usaha pegadaian tak berizin di Jembrana yang dioperasikan oleh I Putu Agus Berata Wijaya (43) alias Agus Weng Weng. Ternyata, tempat pegadaian

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024