1 Warga Tewas Tertembak Saat Bentrok, Kapolda Sulteng Minta Maaf
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA – Satu warga Desa Tada, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tewas saat bentrokan aparat dengan massa penolak Izin Usaha Pertambangan atau IUP di daerah tersebut. Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriady menyampaikan permohonan maaf.
Bentrokan itu merupakan ekses aksi unjuk rasa warga yang menolak IUP milik PT Trio Kencana di Kasimbar, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Satu warga bernama Erfaldi (21) tewas tertembak.
"Untuk itu saya atas nama pribadi dan satuan memohon maaf kepada keluarga korban," kata Rudy dikutip dari tvonenews.com, pada Senin, 14 Februari 2022.
Rudy berjanji akan meninjak anggotanya yang melanggar prosedur atau SOP saat bertindak. Kata dia, bidang profesi dan pengamanan atau Propam juga sudah dilibatkan dalam persoalan ini.
"Karena ini dilakukan tidak dengan prosedur atau SOP, maka saya bersama Kabid Propam, Kabid Humas dan Dir Krimum, akan melakukan langkah yang profesional terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan Perkap Kapolri. kita akan profesional,” jelas Rudy.
Terkait penyelidikan ini, Kapolres Parigi Moutong dan Dir Intel Polda Sulteng juga sudah ke rumah korban. Rudy menyayangkan tewasnya Erfaldi karena tertembak. Ia menegaskan siap ditindak tegas sesuai hukuman yang berlaku.
“Kita sangat menyayangkan terjadinya kejadian ini. Namun kami profesional. Siapapun yang bersalah akan kami hukum sesuai dengan Perkap Kapolri yang berlaku hari ini,” lanjut Rudy.
Namun, ia menekankan, aksi demo massa dengan menutup jalan juga tak bisa dibenarkan. Polisi juga mendalami kasus ini.
Dia mengatakan, aksi unjukrasa itu sudah ketiga kali dilakukan. Maka itu, cara polisi membubarkan mesti dilakukan karena jalur Trans Sulawesi itu adalah jalan satu-satunya sebagai jalan provinsi.
“Bayangkan berapa banyak mobil yang tidak bisa terlewati di sini. Untuk itu kita pun profesional menangani kasus ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Rudy.
Erfaldi jadi korban saat bentrokan aparat dengan warga pada Sabtu, 12 Februari 2022. Pemuda 21 tahun itu tewas tertembak.
Korban sempat dilarikan oleh warga ke puskesmas Desa Tada untuk mendapat pertolongan. Namun, nyawa Erfaldi tak tertolong. Informasinya, Erfaldi tertembus timah panas di bagian dada yang membuatnya tewas.
“Saya mendapat kabar anak saya kena tembak dari keluarga. Saya langsung mencari tahu keberadaannya ke Puskesmas Tada. Saya sampai tidak kuat melihat kondisi anakku yang saat itu telah meninggal,” kata ibu kandung korban, Rosmawati, Minggu, 13 Februari 2022.