Pinkan, Korban Tewas Paling Belia Tragedi Ritual Laut di Jember
- ANTARA/Hamka Agung Balya
VIVA – Sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 13 korban ditemukan selamat setelah terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, oleh tim SAR gabungan pada Minggu, 13 Februari 2022.
"Sebelas korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar perairan Pantai Payangan Jember baik dalam kondisi mengambang atau berada di pesisir pantai," kata Komandan Tim Basarnas Jember Jatmika di Pantai Payangan Jember.
Rombongan kelompok Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Hasan bersama secara estafet dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung, dan Jenggawah, sebanyak 24 orang, termasuk satu orang sopir, menggunakan minibus Elf dengan Nopol DK-7526-VF berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, pada Sabtu malam.
Polisi merilis identitas korban selamat maupun meninggal dunia dalam tragedi ritual laut itu. Tercatat sebanyak 13 orang selamat dan 11 korban meninggal dunia yang sebagian besar merupakan warga Jember dan 1 orang warga Kabupaten Bondowoso.
Korban yang ditemukan selamat, antara lain:
1. Dimas, 17 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
2. Bayu, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
3. Bu Hasan, 55 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
4. Bu Dewi, 48 tahun, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember
5. Nuriya Fifa Kirana, 2 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
6. Nurhasan, 35 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
7. Feri, 20 tahun, warga Gladak Kembar, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember
8. Bintang, 19 tahun, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember
9. Eko, 35 tahun, warga Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember
10. Dani, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
11. Jumadi, 35 tahun, warga Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
12. Suari, 50 tahun, warga Karangwaru, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
13. Muhammad Afif, sopir rombongan, warga Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
Korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, antara lain:
1. Kholifah, (umur belum diketahui), warga Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember
2. Nyonya Syaiful, (umur belum diketahui), warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember
3. Ida, (umur belum diketahui), warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember
4. Pinkan, 13 tahun, warga Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember
5. Nyonya Bintang, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember
6. Sofi, 22 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
7. Arisko, 21 tahun, warga Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember
8. Musni, 55 tahun, warga Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember
9. Febri, 28 tahun, warga Kabupaten Bondowoso
10. Yuli, (umur belum diketahui), warga Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
11. Syaiful, 40 tahun, warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember
Sebanyak 11 korban yang ditemukan meninggal dunia dimasukkan kantong jenazah dan dibawa ke Puskesmas Ambulu untuk diidentifikasi, kemudian setelah selesai akan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Rombongan kelompok Tunggal Jati Nusantara, berjumlah 24 orang, termasuk sopir, menggunakan minibus Isuzu Elf dengan nomor polisi DK-7526-VF, berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, pada Sabtu malam malam, dan tiba di lokasi pada Minggu dini hari.
Mereka melakukan kegiatan ritual meditasi untuk menenangkan diri di tepi pantai Payangan Jember dan tiba-tiba tergulung ombak laut selatan yang menyebabkan peserta ritual teseret ombak. (ant)